Komnas KIPI Terima 30 Laporan Efek Samping Vaksin Covid-19: Semua Sifatnya Ringan
"Namun alhamdulillah mereka semua berakhir dengan happy ending, sehat," sambungnya.
Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) telah menerima 30 laporan KIPI atau efek samping vaksin Sinovac hingga Rabu (20/1). Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari mengatakan laporan KIPI yang masuk bersifat ringan.
"Semua bersifat ringan dan sesuai dengan yang dilaporkan jurnal-jurnal dan tempat lain," katanya melalui keterangan pers, Kamis (21/1).
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Bagaimana vaksinasi melindungi anak-anak dari penyakit serius? Ketahanan manusia terhadap sejumlah penyakit pada saat ini disebabkan penemuan dan pemberian vaksinasi ini. Hal ini menyebabkan sejumlah penyakit yang di masa lalu mematikan kini bisa ditekan kemunculan dan tingkat keparahannya.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
Hindra menyebut, saat ini, kondisi penerima vaksin Sinovac yang merasakan efek samping sehat. Sebagian besar di antara mereka tidak membutuhkan pengobatan. Namun, ada yang mendapatkan pengobatan dan diobservasi.
"Namun alhamdulillah mereka semua berakhir dengan happy ending, sehat," sambungnya.
Menurut Hindra, KIPI yang muncul setelah vaksinasi Covid-19 berupa pegal, nyeri di bekas suntikan, lemas, kemerahan, demam, mual dan perubahan nafsu makan. Namun, efek samping tersebut masuk dalam kategori ringan.
Munculnya KIPI, kata Hindra, merupakan reaksi biologis pada tubuh saat vaksinasi. Ketika vaksin disuntikkan ke dalam tubuh, reaksi yang muncul beragam. Ada yang memberikan reaksi sedang, ringan hingga berat.
"Tapi yang disampaikan sudah dilaporkan jurnal-jurnal. Semua bersifat ringan," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K. Lukito mengatakan vaksin Sinovac menimbulkan efek samping yang bersifat ringan hingga sedang. Efek samping tersebut terbagi menjadi dua.
Pertama, efek samping lokal berupa nyeri, iritasi dan pembengkakan. Kedua, efek samping sistemik berupa nyeri otot dan demam.
Selain itu, vaksin Sinovac juga bisa menimbulkan efek samping berat berupa sakit kepala, gangguan kulit hingga diare.
"Frekuensi efek samping dengan derajat berat sakit kepala, gangguan di kulit atau diare yang dilaporkan hanya 0,1 sampai 1 persen. Efek samping tersebut merupakan efek samping yang tidak berbahaya dan dapat pulih kembali," kata Penny.
Baca juga:
Kisah Politisi PDIP Ribka Tjiptaning Tolak Vaksin Tiba-Tiba Datang Surat Penggeseran
Lebih dari 2.300 Tenaga Kesehatan di Surabaya Sudah Divaksin Covid-19, Ini Kabarnya
Erick Thohir Ungkap Alasan Beli Vaksin dari China: Respons Eropa dan AS Sangat Rendah
Bio Farma: Indonesia Berpotensi Dapat 663 Juta Dosis Vaksin, Kebutuhan 426 Juta
Menteri Erick Thohir: Supaya Vaksin Gratis dan Mandiri Tak Tercampur Merknya Beda