Komnas PA desak Jokowi komitmen berantas kejahatan seksual anak
Jokowi dalam pidatonya di Hari Anak Nasional malah bercerita soal rusa dan bagi-bagi sepeda gunung.
Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist merdeka Sirait mengapresiasi adanya peringatan Hari Anak Nasional yang sesungguhnya jatuh pada tanggal 23 Juli walaupun dimundurkan dan diperingati sekarang. Tetapi dirinya kecewa lantaran pemerintah belum menunjukkan komitmennya untuk memberikan perhatian kepada anak-anak.
"Tapi secara substansi, saya belum menaruh harapan yang baik pada yang disampaikan Bapak Presiden termasuk suara anak Indonesia," kata Arist di Istana Bogor, Selasa (11/8).
Arist menegaskan, kongres anak Indonesia melahirkan hasil yang sangat konkret. Misalnya mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama memutus mata rantai darurat kejahatan seksual pada anak.
"Kedua ini momennya melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2014 tentang gerakan nasional menentang kejahatan seksual itu. Jadi saya sebenarnya hari ini menaruh harapan, Bapak Presiden bisa menyampaikan itu pada komponen bangsa ini untuk berperang melawan itu termasuk kita diingatkan pada Kasus Angeline di Bali," terang dia.
"Itu (kasus Angeline) kan menyedot perhatian, bukan saja orang dewasa, tapi anak-anak juga. Tanya saja anak-anak ini, mereka tahu kasus Angeline. Itu artinya, terinternalisasi. Itu betapa, kekerasan ini harus diperangi oleh kita," imbuhnya.
Lebih jauh, Arist menambahkan, seharusnya Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan pesan-pesan yang substansi. Seperti bagaimana komitmen pemerintah dalam memberikan perhatian terhadap anak-anak.
"Termasuk saya kira tadi seharusnya ada pesan-pesan Bapak Presiden bagaimana menjaga anak dan membahagiakan dalam lingkup rumah. Jadi kalau kekerasan terhadap anak tidak bisa kita putus, lingkungan ramah anak tidak akan tercapai, karena predator-predator itu datang dari rumah. Dan tempat-tempat kekerasan juga adalah tempat di mana anak itu berada," tutupnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di puncak peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2015 bercerita mengenai rusa-rusa yang ada di Istana Bogor.
"Anak-anak, di istana ini kurang lebih ada 700 rusa. Sudah lihat belum, kalau belum saya antar," kata Jokowi di Istana Bogor.
Jokowi melanjutkan, tiga bulan lalu ada seekor rusa yang mati karena ekornya diterkam biawak. Padahal, kata Jokowi, rusa yang sakit tersebut sempat dirawat dan diberi obat.
Kemudian dalam kesempatan ini, Jokowi juga membagi-bagikan hadiap berupa sepeda. Kepada mereka anak-anak yang menjawab pertanyaan Jokowi.
Baca juga:
Di Hari Anak Nasional, Jokowi cerita rusa & bagi-bagi sepeda gunung
Soal kelangkaan daging, Jokowi janji akan sikat pemain harga
PA GMNI usulkan pemerintah bentuk komisi ideologi nasional
SBY: Terus terang, 10 tahun jadi presiden ada ratusan penghinaan
Ini kata SBY soal Jokowi mau hidupkan pasal penghinaan presiden
Jokowi tunjuk putri Ahmad Yani dan eks Sekjen PDIP jadi Dubes
Tanggapan santai pemerintah saat rakyat menderita akibat kekeringan
-
Apa yang dirayakan pada Hari Anak Nasional di Indonesia? Setiap tahun, tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional di Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak.
-
Apa saja yang diminta oleh anak buah Jokowi? Mereka yang meminta tambahan anggaran di antaranya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
-
Kapan Hari Anak Nasional dirayakan di Indonesia? Setiap tahun, tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional di Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak.
-
Kapan anak buah Jokowi minta tambahan anggaran? Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
-
Siapa saja anak buah Jokowi yang minta anggaran? Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Permintaan itu disampaikan dalam rapat kerja kementerian dan lembaga dengan DPR. Mereka yang meminta tambahan anggaran di antaranya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.