Kompolnas: Di Akpol tidak ada militeristik dan budaya kekerasan
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Andrea Pulungan menegaskan jika di lembaga pendidikan Akademi Kepolisian (Akpol) tidak ada militeristik maupun budaya kekerasan. Sebab, sistem pendidikan di Akpol disusun dan berada di bawah langsung Mabes Polri.
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Andrea Pulungan menegaskan jika di lembaga pendidikan Akademi Kepolisian (Akpol) tidak ada militeristik maupun budaya kekerasan. Sebab, sistem pendidikan di Akpol disusun dan berada di bawah langsung Mabes Polri.
"Kami jelaskan sekali lagi, Akpol sama sekali tidak ada militeristik. Ya saya tegaskan itu. Dua tidak ada kultur kekerasan. Kalaupun ada yang terjadi itu semua adalah oknum. Semua dari sistem yang dibangun oleh Kepolisian Republik Indonesia," tegas Andrea Pulungan saat jumpa pers kasus tewasnya taruna Akpol Brigdatar Mohammad Adam di Ruang Loby Mapolda Jateng Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah Sabtu (20/5) malam.
Andrea juga mengucapkan terima kasih karena saat ini lembaga Polri sangat terbuka dalam pengungkapan kasus penyidikan penganiayaan yang dilakukan 14 taruna senior kepada Brigdatar Mohammad Adam hingga tewas.
"Terimakasih atas tanggapannya terhadap permasalahan ini, baik dari jajaran Polda, dari Irwasum, dari Propam yang anda sekalian bisa melihat bahwa Polri terhadap permasalahan ini begitu terbuka. Sekali lagi polri terhadap permasalah ini begitu terbuka," tandasnya.
Terkait kasus penganiayaan terhadap Brigdatar Mohammad Adam, Andrea menjelaskan perlu kajian mendalam. Mulai dari fasilitas, penambahan cluster bagi taruna dan perbaikan Sumberdaya Manusia (SDM) juga perlu dilakukan.
"Bagian besarnya perlu yang disampaikan Pak Gubernur (Akpol) tadi. Perlu dilakukan kajian-kajian mendalam. Terutama dari temuan-temuan kami memang fasilitas harus banyak diperbaharui dan ditambah cluster-cluster dan sumber daya manusianya. Memang ini berjalan tapi tidak semudah itu," ungkapnya.
Andrea menambahkan, kedepan, lembaga Polri harus terus memperbaiki kualitas pendidikan di Akpol. "Merobohkan gedung dan membangun claster tarulah supaya taruna tingkat 2 sendiri, taruna tingkat 3 sendiri-sendiri. Itu memang tidak semudah itu. Tapi memang upaya-upaya itu sudah jadi bahan tindak lanjut yang akan dilakukan kedepanya agar menjadi sebuah rencana dalam rangka memperbaiki kualitas pendidikan di Akademi Kepolisian," pungkasnya.
Baca juga:
Diberhentikan kuliah, 14 taruna Akpol dalam pengawasan Provost Polri
Tiga Pengawas & pengasuh taruna juga diperiksa tewasnya taruna Akpol
Brigdatar Adam tewas, Gubernur Akpol siap terima konsekuensi
Raket badminton jadi barang bukti penganiayaan Brigdatar Adam
Fakta-fakta penganiayaan taruna tingkat dua Akpol renggut nyawa Adam
Motif senior aniaya Taruna Adam karena korban dianggap tak disiplin
-
Dimana wisuda taruna Akpol berlangsung? Upacara wisuda Prajurit Bhayangkara Taruna (Prabhatar) Akademi TNI dan Akademi Kepolisian (Akpol) digelar di Lapangan Sapta Marga, Kompleks Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Selasa (28/11).
-
Siapa yang diwisuda menjadi taruna Akpol? Anak kedua Ferdy Sambo, Tribrata salah satu taruna yang diwisuda kemarin.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Siapa saja Taruna Akpol yang memberikan Kejutan pada Jenderal Bintang Dua Polri? Dua taruna turut menghadiahkan buket bunga di hari istimewa sang jenderal. Kedua sosok taruna tersebut pun lantas menjadi sorotan. Siapa kedua sosok tersebut? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.