Kompolnas nilai KPK lebai mengaku diteror polisi
Kompolnas menyebut pembentukan opini yang dilakukan KPK terhadap Polri terkesan sistematis.
Anggota Kompolnas M Nasser mengaku terkejut ada pemberitaan yang menyebut penyidik dan pejabat KPK mendapatkan teror dari pihak tertentu. Namun menurut dia, ada sejumlah kejanggalan dalam isu tersebut.
"Kemarin ada pemberitaan mengenai teror sistematis pada pejabat dan penyidik KPK. Berita tentang teror ini merupakan sebuah berita yang mengejutkan, namun ada beberapa kejanggalan," kata Nasser Kantor Kompolnas, Jakarta Selatan, Kamis (12/2).
Dia mengatakan, penyidik KPK pada umumnya berasal dari kepolisian sendiri. Menurut dia, tidak sulit untuk mengungkap siapa pelaku teror jika memang ancaman itu terjadi.
"Katanya ada penyidik KPK yang diteror, pada umumnya kan anggota kepolisian. Mereka harusnya tahu bagaimana mengatasi ancaman. Itu sangat tidak sukar untuk mengatasinya," jelas.
Selanjutnya, Nasser mengatakan, kalau memang terjadi teror kenapa KPK tidak lapor ke Polda Metro Jaya saja. Dengan demikian, tutur dia, teror dapat diselesaikan dengan cepat.
"Sebenarnya kalau memang teror itu ada dan sistematis, harusnya KPK lapor pada Polda Metro Jaya atau jajaran Polri terdekat. Karena polisi lah yang tahu gimana mengatasi teror dan ancaman itu, sudah ada SOP nya. Ini bisa diselesaikan cepat," tegas dia.
Dia mengajak agar KPK tak lagi membentuk opini publik yang berprasangka buruk kepada Polri. Jika ada upaya pelemahan antara kedua institusi ini, dia mengajak semua pihak membantu melawan hal itu.
"Kompolnas ingin agar semua pihak termasuk KPK menghindari yang dianggap membentuk opini publik untuk berprasangka pada Polri. Jadi kalau ada upaya untuk melemahkan KPK atau Polri, harus kita lawan bersama, termasuk pembentukan opini yang maaf ya, terkesan sistematis," pungkasnya.