Kondisi Sekolah MAN di Desa Munjungan Trenggalek Usai Banjir Menerjang, Dipenuhi Lumpur Tebal
Sebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Hujan deras membuat tembok jebol yang berbatasan dengan sungai jebol dan mengalir ke sekolah.
- Tetap Harus Berangkat Sekolah Meski Terdampak Banjir, Perempuan Ini Bocorkan Aksi Manis Kakaknya yang Bikin Iri
- Anggota Dewan Klungkung Sidak Sekolah di Nusa Penida: Rawan Ambruk dan Tak Punya Guru Olahraga
- Mayjen Kunto Syok Lihat Sekolah Tak Layak Berdinding Bilik Bambu Berlantai Tanah, Langsung Diam dan Merenung, Ending-nya Bantu Rp100 Juta
- Layaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah
Kondisi Sekolah MAN di Desa Munjungan Trenggalek Usai Banjir Menerjang, Dipenuhi Lumpur Tebal
Bencana banjir dan longsor melanda tujuh kecamatan di Kabupaten Trenggalek. Hunian warga hingga fasilitas umum seperti sekolah serta kantor terendam banjir, Jumat (19/4).
Kecamatan yang terdampak banjir di antaranya, Kecamatan Panggul, Kecamatan Watulimo, Kecamatan Gandusari, Kecamatan Pogalan, Kecamatan Kampak, Kecamatan Trenggalek dan Kecamatan Munjungan. Sedangkan tanah longsor terjadi di Kecamata Bendungan.
Dampak banjir paling parah terjadi di Desa Munjungan, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek. Ketinggian banjir mencapai lebih dari satu setengah meter.
Salah satu sekolah Madrasah Aliyah Nurul Ulum yang berada di Desa Munjungan tampak luluh lantak terkena hempasan arus banjir yang merendam seluruh bangunan sekolah.
Salah satu staf sekolah, Mansur Arif mengatakan, hujan sedang hingga lebat terjadi sejak kamis (18/4/2024) sore. Sehingga air luapan dari Sungai Tengah masuk ke sekolahan.
"Air mulai masuk ke sekolahan dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, karena tembok sekolahan bagian samping jebol."jelasnya.
Seluruh ruangan sekolah terendam banjir sehingga aktivitas sekolah hari ini diliburkan.
"Ketinggian air yang masuk keruangan sekolah mencapai satu setengah meter, semua peralatan sekolah terendam banjir seperti, Ruang Komputer, Ruang Perpustakaan dan Ruang kelas."imbuhnya.
Menurut Mansur, banjir kali ini merupakan banjir paling besar. Jebolnya tembok pagar sepanjang 30 meter membuat air dengan deras masuk ke ruangan sekolah.
"Air mulai serut sekitar pukul 02.30 WIB, surutnya cepat karena langsung mengalir kesungai. Hari ini kita membersihkan sisa lumpur dengan peralatan dan tenaga seadanya."tambahnya.
Rencana, proses pembelajaran akan dimulai pada hari senin (22/4). Sedangkan untuk besok pihak sekolahan masih akan melakukan proses pembersihan.