Cerita Pilu SD Margamulya II di Karawang, Kondisinya Lapuk Usai 30 Tahun Tak Tersentuh Pembangunan
Sejak didirikan pada 1993, bangunan sekolah ini tak tersentuh renovasi hinga kondisinya mengkhawatirkan.
Sejak didirikan pada 1993, bangunan sekolah ini tak tersentuh renovasi hinga kondisinya mengkhawatirkan.
Cerita Pilu SD Margamulya II di Karawang, Kondisinya Lapuk Usai 30 Tahun Tak Tersentuh Pembangunan
Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) II di Desa Margamulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terlihat rusak.
Kondisi dinding serta kayunya banyak yang mengalami pelapukan, karena tidak pernah tersentuh pembangunan sejak pertama kali didirikan pada 1993.
-
Bagaimana kondisi bangunan SDN Cipaku saat ini? Yang tersisa di antaranya dinding, pondasi antara tembok dengan lantai dan logo dari beton bertuliskan SDN Cipaku yang sudah tidak utuh.
-
Mengapa bangunan SD Negeri Butuh masih kokoh? Walaupun telah termakan usia, saat ini gedung SD Negeri Butuh masih kokoh berdiri dan masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
-
Apa masalah di SDN Ambon? Puluhan siswa di sana terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di lantai karena tak ada meja dan kursi.
-
Bagaimana SD Negeri Butuh dibangun? Mengutip Kemdikbud.go.id, SD Negeri Butuh dibangun menggunakan model bangunan limasan dengan penutup atap dari genteng vlaam. Dindingnya terbuat dari bambu.
-
Dimana Jalan Pantura Jawa Barat mulai terlihat rusak? Lalu kondisi jalan sudah mulai rusak saat melewati Simpang Jomin arah ke Subang, Jawa Barat.
-
Apa yang membuat kampung itu terbengkalai? Sementara rumah-rumah di sekeliling rumah Bu Wahyuti tampak terbengkalai. Bagian atap hingga dindingnya sudah dipenuhi tumbuhan merambat.
Kondisi ini tentu membuat bangunan tersebut tidak layak untuk digunakan, karena bisa mengancam keselamatan para pengajar dan murid di dalam kelas.
“Langsung menindaklanjuti laporan mengenai kondisi SD Margamulya II Kecamatan Telukjambe Barat yang mengalami kerusakan,” kata Bupati Karawang, Aep Syaepulloh, di laman Instagram pribadinya, dikutip Merdeka.
Tidak Pernah Direnovasi
Diungkap Kepala SDN Margamulya II, Cucu Sugiarti, bangunan sekolah tersebut sejak pertama berdiri pada 1993, jarang sekali mendapatkan perawatan atau pemeliharaan yang memadai.
Kondisi ini membuat bangunan sekolah menjadi memprihatinkan, dengan dinding yang terkelupas dan mengalami retakan. Belum lagi bagian atapnya ditemukan banyak lubang dan mengalami perubahan warna menjadi kusam.
“Rupanya memang, sarana dan prasarananya membutuhkan renovasi dan perbaikan agar menjadi lebih layak, aman dan nyaman bagi para siswa. Mulai dari atap, genteng, tembok dan lain-lain,” terang Aep.
Baru Mendapat Tanggapan Setelah Tiga Tahun Mengajukan
Kondisi ini bukan berarti dibiarkan pihak sekolah, karena permintaan perbaikan sudah diajukan sejak tiga tahun lalu. Namun nyatanya belum ada tanggapan, dan baru di 2024 ini pemerintah kabupaten setempat meninjau langsung.
Sebelumnya, kondisi SD Margamulya II sempat viral di media sosial dengan kondisi yang memprihatinkan. Setelah tersebarnya rekaman ini, pihaknya menyatakan siap untuk melakukan perbaikan.
“Setelah berkeliling melihat situasi, kami putuskan bahwa SDN Margamulya II segera kami pugar tahun ini juga dan menjadi program skala prioritas Disdik,” ucapnya.
Didampingi Pihak Terkait
Aep Syaepulloh, melakukan peninjauan bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Pihaknya menyebut jika bangunan ini siap untuk direnovasi dan menjadi prioritas.
Kondisi yang tidak layak ini menjadi catatan bagi pemerintah, agar lebih memperhatikan kondisi bangunan sekolah.
“Kepala sekolah juga tadi menyampaikan ingin ada implacement dan rehab lainnya yang insya Allah, bismillah mudah-mudahan juga bisa kami wujudkan,” bebernya
Sekolah Rusak Jadi Perhatiannya
Aep menambahkan bahwa sekolah yang rusak dan tidak layak ingin menjadi perhatian pemerintahannya, sebab ia tak ingin penanganan sekolah mengganggu proses pembelajaran siswa.
“Tadi sudah saya sampaikan kepada Disdik bahwa pemda ingin penanganan sekolah rusak di Karawang cepat dieksekusi sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar siswa,” katanya.
Sebelumnya, pada 2022 lalu, Aep Syaepuloh yang saat itu menjabat sebagai wakil bupati, berkomitmen untuk menyelesaikan masalah bangunan sekolah rusak hingga tahun 2023. Namun, pada bulan April 2024, masih ditemukan bangunan sekolah rusak di Karawang.
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa masalah seperti ini belum terselesaikan sepenuhnya dan membutuhkan perhatian lebih lanjut. Ia berharap, renovasi SDN Margamulya II bisa berjalan lancar dan maksimal sehingga bisa kembali digunakan untuk tempat menimba ilmu.
“Mohon doanya, agar rehab dan pembangunan SDN Margamulya II nanti berjalan dengan lancar dan tanpa kendala,” tambah Aep
Gambar: grup facebook Karawang Info