SD di Serang Ini Memprihatinkan, Siswanya Terpaksa Belajar di Lantai karena Meja dan Kursi Rusak
Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
pendidikanTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
SD di Serang Ini Memprihatinkan, Siswanya Terpaksa Belajar di Lantai karena Meja dan Kursi Rusak
Sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Serang, Banten, tampak memprihatinkan. Puluhan siswa di sana terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di lantai karena tak ada meja dan kursi.
-
Kenapa furnitur indoor yang sudah tidak terpakai sebaiknya disulap? Furnitur indoor sebaiknya jangan dibuang apalagi dibiarkan begitu saja dan nggak terpakai. Beberapa furnitur tersebut bisa disulap supaya kembali berguna. Kamu bahkan bisa menaruhnya di teras, agar mempercantik halaman rumah.
-
Kenapa kondisi Hamdan saat ini hanya bisa duduk di kursi roda? Diketahui, Hamdan mengalami serangan stroke kedua sejak tahun 2017. Di awal masa stroke, Hamdan masih sempat manggung seperti biasa. Namun kondisinya kemudian memburuk hingga mengalami koma dengan kesadaran di bawah batas normal.
-
Kenapa kursi di sisi lorong yang mengarah ke toilet sebaiknya dihindari? Hindari kursi di lorong yang mengarah ke toilet
-
Di negara mana duduk di kursi belakang sopir taksi dianggap kurang lazim? Di Irlandia, para penumpang biasanya akan duduk di samping sopir.
-
Kenapa rumah Sirajuddin jarang disorot? Sudut rumah Sirajuddin, suami Zaskia Gotik, yang jarang disorot.
-
Kenapa kemeja hitam begitu disukai? Kemeja hitam adalah salah satu pilihan outfit favorit wanita karena mudah dipadukan dengan berbagai item fashion lainnya.
Diketahui, kejadian ini berlangsung sejak dimulainya tahun ajaran baru 2023 di SDN Ambon, Desa Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten.
Walau demikian, pihak sekolah mengupayakan agar para siswa yang tak memiliki bangku ini bisa tetap mendapat mata pelajaran yang maksimal.
Terpaksa belajar lesehan
Berdasarkan informasi yang dihimpun, jumlah siswa yang tak memiliki bangku dan harus belajar di lantai tercatat sebanyak 20 siswa.
Mereka hanya bisa mencacat sembari menangkap informasi yang disampaikan oleh pengajar secara lesehan.
Untuk meminimalisir rasa tidak nyaman, pihak sekolah turut menggelar beberapa karpet hijau untuk duduk para siswa.
Puluhan kursi dan meja rusak
Adapun penyebab puluhan siswa belajar di lantai karena kursi dan meja di sekolah tersebut mengalami kerusakan.,
- Penampakan Puing SMP Sukamenak Muncul Kembali di Waduk Jatigede yang Surut, Dulu Jadi Tempat Menuntut Ilmu
- Siswa Tewas Jatuh dari Lantai 4 Gedung SMPN 132, KPAI: Bukan Bunuh Diri atau Didorong
- Patut Dicontoh, Begini Cara SD di Bandung Ajarkan Pemilahan Sampah Sejak Dini ke Siswa
- Gelar Pendidikan Wawasan Kebangsaan, Siswa SLTA di Kutai Timur Diajak Tidak Golput
- Dua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
- Kasus Pembunuhan Pengusaha Tembaga di Boyolali Berawal dari Hubungan Sesama Jenis
Menurut pihak sekolah, meja dan kursi yang tersedia untuk saat ini digunakan oleh kelas prioritas terlebih dahulu.
“Sebelumnya kan ada meja, tapi kami alihkan ke yang lain, daripada kelas yang lebih tingginya nggak bisa belajar kan,” kata wali kelas di sekolah tersebut, Eti.
Hanya tersisa tiga bangku
Pihak sekolah mengatakan jika bangku yang tersisa hanya tiga unit saja.
“Jadi waktu itu hanya tersisa tiga meja doang, ketiganya dialihkan ke kelas yang tinggi,” katanya lagi.
Sudah melaporkan ke dinas terkait
Dalam kondisi ini, pihak sekolah sudah melaporkan rusaknya kursi dan meja ke dinas terkait.
Sayangnya, karena keterbatasan anggaran, pemenuhan bangku belum bisa segera dilakukan.
“Alhamdulillah saat ini sudah ada tanggapan dari dinas terkait, dan dalam minggu besok baru mulai dikirim,” kata Kepala Sekolah SDN Ambon, Eti Herawati.
Berharap bisa belajar dengan layak dan nyaman
Guru dan murid di SDN Ambon berharap agar bantuan meja dan kursi bisa segera dikirim. Pasalnya tidak adanya bangku membuat mereka kesulitan belajar, bahkan hingga kelelahan.
Ketika bangku sudah dikirim, maka kegiatan belajar mengajar akan berlangsung lancar dan nyaman.
“Kalau jumlah siswa di sini kan ada 20, mungkin kebutuhannya sekitar 10-an,” tambah Eti, mengutip YouTube SCTV Banten.