Waduk Jatigede Surut, Bangunan Sekolah Ini Kembali Muncul Setelah Ditenggelamkan
Setelah ditenggelamkan, bangunan sekolah di Waduk Jatigede kembali terlihat.
Setelah ditenggelamkan, bangunan sekolah di Waduk Jatigede kembali terlihat.
Waduk Jatigede Surut, Bangunan Sekolah Ini Kembali Muncul Setelah Ditenggelamkan
Tampak Waduk Jatigede dalam keadaan surut sejak empat bulan terakhir. Kondisi ini membuat kampung-kampung yang sebelumnya ditenggelamkan kembali bermunculan. SDN Cipaku jadi salah satunya.
-
Kenapa Waduk Jatigede surut? Waduk Jatigede yang berlokasi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, tengah surut akibat kemarau panjang.
-
Mengapa Waduk Jatigede surut? Adapun saat ini kondisi Waduk Jatigede memang tengah surut. Kondisi ini sudah terjadi hampir tiap tahun saat musim kemarau panjang. Saat bulan Juli sampai Oktober volume air sudah tidak tampak, dan hanya menyisakan bagian dasar waduh yang sudah kering.
-
Apa yang muncul di Waduk Jatigede saat surut? Musim kemarau menyebabkan sejumlah dam penampungan air surut, tak terkecuali Waduk Jatigede Sumedang. Akibat kondisi ini, sejumlah perkampungan yang ditenggelamkan muncul kembali. Bahkan, tempat pemakaman umum masyarakat juga terlihat di sejumlah titik wilayah Kecamatan Darmaraja.
-
Apa yang muncul kembali di Waduk Jatigede? Namun belakangan perkampungan tersebut justru kembali muncul di permukaan lantaran kondisi waduk yang surut. Salah satu yang terlihat kembali adalah bangunan bekas SMP Sukamenak.
-
Apa yang muncul di Waduk Jatigede? Terdapat bangunan berupa puing masjid, tempat tinggal sampai pemakaman yang kembali muncul.
Masih terlihat puing-puingnya
Seperti diketahui, saat pembangunan waduk ini sebanyak 28 desa dan empat kecamatan turut terdampak yakni Darmaraja, Wado, Jatigede dan Jatinunggal.
Akibatnya permukiman warga serta fasilitas umum banyak yang ditenggelamkan sebagai area penampungan air.
Namun di musim kemarau ini sejak Juni lalu, bangunan-bangunan rumah, puskesmas sampai sekolah kembali muncul di permukaan.
Puing SDN Cipaku terlihat
Salah satu yang kembali terlihat saat air di waduk yang diklaim terbesar nomor dua di Indonesia itu surut adalah puing-puing dari SDN Cipaku.
Seperti terlihat di kanal YouTube Baraya Sumedang, Rabu (18/10), sisa bangunannya masih digenangi air.
Namun, sisi-sisi bangunannya sudah bisa dilewati kendati harus hati-hati karena tanah di sekeliling bangunan berpotensi amblas.
Tersisa dinding dan logo SDN Cipaku
Saat masih berfungsi, SDN Cipaku ini menampung siswa-siswi sekolah dasar dari Kecamatan Cipaku dan sekitarnya. Namun saat dijadikan bendungan, seluruh bagian bangunan SD langsung tenggelam.
Namun saat Waduk Jatigede surut, puing-puing bangunan SDN Cipaku kembali terlihat di permukaan.
Yang tersisa di antaranya dinding, pondasi antara tembok dengan lantai dan logo dari beton bertuliskan SDN Cipaku yang sudah tidak utuh.
Sudah tidak utuh
Untuk saat ini bangunan dari SD tersebut juga sudah tidak utuh, karena sudah tidak terlihat ruangan kelas dan bangunan dari sekolah tersebut.
Air masih tampak menggenang, dengan kedalaman kurang lebih satu meter, dengan beberapa reruntuhan puingnya masih terlihat.
“Jadi di sini memang sudah tampak bekas bangunan SD Cipaku,” kata sang kreator video.
Desa Cipaku dulunya daerah yang subur
Menurut sang pengunggah video, Cipaku dulunya merupakan daerah subur. Namun kondisi ini berubah lantaran areanya ditenggelamkan oleh keberadaan Waduk Jatigede.
Sebelumnya Waduk Jatigede mulai dialiri air di tahun 2015 lalu. Seketika desa-desa yang masuk area pembangunan hilang ditelan air.
Warga pun berbondong-bondong mendatangi lokasi, saat kondisinya surut seperti sekarang.
Mereka sekedar mengenang sisa-sisa bangunan dan lingkungan bekas tempat tinggal di masa lalu.