Kondisi Terkini Puncak Jaya Papua Tengah Usai Kerusuhan Berujung Pembakaran Mobil TNI-Polisi
Kerusuhan itu terjadi akibat provokasi yang dilakukan sejumlah pihak saat mediasi berlangsung.
Tim gabungan dari Brimob Kepolisian Daerah Papua dan Satgas Damai Cartenz tiba di Mulia, Ibu Kota Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Kamis (18/7). Kedatangan aparat gabungan itu untuk membantu memulihkan keamanan di wilayah tersebut.
- Pembakaran 6 Mobil TNI-Polri di Puncak Jaya Terjadi Saat Mediasi 3 OPM Ditembak Mati
- Kondisi Terkini di Paniai Papua usai OPM Tembaki Patroli TNI
- Kondisi Terkini Sugapa Papua Usai Pembakaran Rumah Warga dan Penyerangan Pos TNI-Polri oleh KKB
- Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai
"Memang benar pasukan gabungan sudah tiba di Mulia dan langsung bergabung dengan personel Polres Puncak Jaya," kata Kepala Kepolisian Resor Puncak Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Kuswara, sebagaimana dikutip dari ANTARA dari Jayapura, Papua, Kamis (18/7).
Brimob dan Satgas Damai Cartenz Didatangkan ke Puncak Jaya
Kapolres mengatakan tim yang dikirim dari Timika sudah bergabung dengan personel Polres Puncak Jaya yang segera berupaya memulihkan keamanan di wilayah itu.
"Secara keseluruhan situasi keamanan relatif kondusif dan anggota tetap bersiaga," kata Kombes Kuswara.
Walaupun demikian, aktivitas perekonomian belum kembali normal karena sebagian warga masih takut untuk beraktivitas.
Sebelumnya, kerusuhan terjadi di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, setelah tidak orang warga dialporkan meninggal dunia karena ditembak aparat keamanan pada Selasa (16/7) malam. Tiga orang warga yang meninggal akibat luka tembak itu adalah SW (33), YW (41), dan DW (36).
Kapolres Puncak Jaya menambahkan akibat kerusuhan itu, sebanyak empat orang mengalami luka-luka dan seorang warga meninggal dunia, yaitu Abdulah Jaelani (30) yang terluka akibat benda tajam.
Empat orang yang luka itu termasuk Danyon 753/AVT Mayor Inf Novald Dermawan yang terkena lemparan batu pada bagian kepala.
"Korban luka lainnya Arief (45) terkena panah di punggung, Safrudin (44) terkena lemparan batu pada bagian bibir atas sebelah kiri, dan Surati/Bude Nina (53) terluka akibat benda tajam," jelas Kuswara.