Konflik Keraton Surakarta bikin proyek Pasar Klewer darurat terancam
Dua kali rencana tanda tangan perjanjian batal. Pemkot Solo jalan terus karena persiapan sudah matang.
Keraton Kasunanan Surakarta dan Pemerintah Kota Solo batal menandatangani perjanjian sewa Alun-alun utara. Padahal tempat tersebut direncanakan dibangun pasar darurat buat menampung ribuan pedagang Pasar Klewer terbakar 27 Desember lalu.
Diduga terhambatnya kerja sama itu akibat konflik di dalam keraton peninggalan dinasti Mataram hingga kini belum usai. Agar tak berlarut-larut, Pemkot Solo meminta Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat segera menyelesaikan persoalan itu.
"Kalau tidak segera diselesaikan bisa menghambat pembangunan pasar darurat Klewer yang akan dimulai awal April ini," kata Sekretaris Daerah Budi Suharto ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Rabu (25/3).
Budi mengatakan penandatangan perjanjian sewa Alun-alun utara antara Pemkot Solo dengan Keraton Kasunanan Surakarta dua kali gagal. Sebelumnya penandatanganan direncanakan pada Selasa (24/3) sore, tapi batal dan ditunda pada Rabu (25/3) siang.
"Ditunda hari ini juga batal lagi. Belum ada titik temu, di keraton masih ada masalah," ujar Budi.
Terkait permasalahan terjadi di keraton, Budi enggan menyebutkannya. Tetapi dia mengatakan saat ini di keraton masih ada faksi-faksi. Padahal, Pemkot Solo sudah bersiap membangun pasar darurat. Sesuai kesepakatan, Sekda mengatakan Pemkot siap membayar uang sewa lahan Rp 2,5 miliar per tahun.
Budi meminta pihak keraton segera menyelesaikan persoalan di internal. Dia tidak ingin pembangunan pasar darurat molor gara-gara persoalan itu. Selain itu, Pemkot meminta keraton mensterilkan kawasan Alut sebelum digunakan sebagai pasar darurat.
"Kami akan menerjunkan alat berat untuk pembangunan pasar darurat pekan depan. Sesuai rencana, Pemkot akan membangun 1.300 unit kios dan 864 unit los pasar darurat Klewer," tutup Budi.