Kontraktor di Bekasi jadi korban perampokan, dibius dan diikat di kebun kosong
Berdasarkan data didapat, peristiwa itu bermula ketika korban pergi ke Bank Muamalat di Kota Bekasi pada Senin (19/2) sekitar pukul 13.00 WIB dari rumahnya di Babelan. Setelah mencairkan cek senilai Rp 18 juta korban lalu pulang.
Seorang kontraktor ditemukan dalam kondisi terikat tambang di sebuah kebun kosong, Kampung Pete Cina, Desa Sukaraja, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, Selasa (20/2). Diduga, pria bernama Dimas Refitaria (25) merupakan korban perampokan.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Candra Sukma Kumara mengatakan, korban ditemukan pagi tadi sekitar pukul 06.30 WIB oleh warga setempat dalam kondisi tertelungkuk, dengan kaki dan tangan terikat tambang.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
"Mulut korban tertutup dengan lakban, diduga menjadi korban kejahatan," kata Candra ketika dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (20/2).
Menurut dia, korban kini belum sadarkan diri. Diduga warga asal Babelan itu diberi obat bius oleh pelaku diduga lebih dari tiga orang menggunakan mobil pribadi sebelum membuangnya di Tambelang.
Berdasarkan data didapat, peristiwa itu bermula ketika korban pergi ke Bank Muamalat di Kota Bekasi pada Senin (19/2) sekitar pukul 13.00 WIB dari rumahnya di Babelan. Setelah mencairkan cek senilai Rp 18 juta korban lalu pulang.
Di tengah perjalanan, tepatnya di pinggir jalan perumahan Prima Harapan, Bekasi Utara tiba-tiba hujan deras. Karena itu, korban berteduh di pinggir jalan. Rupanya ada tiga orang tak dikenal menghampirinya berpura-pura menanyakan alamat. Diduga dibius, korban langsung tak sadarkan diri.
"Pelaku diduga tiga orang menggunakan mobil minibus, kamis masih melakukan penyelidikan," katanya.
Baca juga:
Mau nyolong handphone, Arey malah babak belur diamuk warga
Polisi buru penjambret berpistol yang rampas tas wanita di Samarinda
Rumah WNA asal Korea di Bali kemalingan, kerugian ditaksir Rp 100 juta
Sopir taksi online yang rampok & cabuli wanita di Tangerang ditangkap
Todong ibu dan anak, wanita bercadar gasak kalung emas