Kontroversi Ahmad Dhani selama jadi jurkam Prabowo-Hatta
Dhani jadi bahan omongan dan dikecam banyak pihak lantaran ulahnya yang dianggap buruk bahkan memalukan.
Rasanya tak pernah habis jika publik membahas sosok Ahmad Dhani. Musisi jenius ini kembali tenar pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014, hanya karena membela pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.
Dhani termasuk berbeda dengan para musisi Indonesia lainnya. Sebab mayoritas musisi dan para pekerja seni yang lain lebih memilih pasangan capres nomor urut 2, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK).
Masalah pun perlahan mulai timbul. Dhani langsung mencuat namanya hanya gara-gara ulahnya. Dari yang dikritik sesama musisi, sampai dihujat portal media Jerman.
Apa saja masalah yang dihadapi Dhani saat mendukung Prabowo - Hatta? Berikut ulasannya seperti dirangkum merdeka.com, Jumat (11/7):
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
Video klip Indonesia Bangkit (Prabowo-Hatta) diprotes keras
Publik terperangah ketika musisi Ahmad Dhani mengeluarkan video klip untuk kampanye Prabowo - Hatta berjudul 'Indonesia Bangkit-Prabowo - Hatta election campaign video performed by AHMAD DHANI'. Sebab dalam video klip itu, Dhani berbusana ala Heinrich Luitpold Himmler, salah satu tokoh Nazi yang dikenal kejam pada masanya.
Mantan suami Maia Estianty itu dikecam akibat gaya busananya di video klip tersebut, sebab terkesan mendukung tindakan Nazi pimpinan Adolf Hitler. Tak hanya dari kubu Jokowi - JK, artis-artis papan atas seperti Anggun C Sasmi, Sophia Latjuba, Sarah Sechan serta Glenn Fredly dan lain-lain mengecam gaya busana Dhani.
Dalam akun Twitter-nya, Dhani menanggapi dengan sepele. Bagi dia, terlalu cepat ketika orang-orang langsung menudingnya seperti itu. Dhani menganggap tuduhan tersebut hanya dikeluarkan oleh orang-orang awam saja.
"Kalau saya pakai kalung bintang daud, awam anggap saya Yahudi. Kalau saya pakai seragam Nazi, awam anggap saya Fasis. Dasar awam tetep aja awam," kata akun @AHMADDHANIPRAST seperti dikutip merdeka.com, Rabu (25/6).
"Jadi saya pernah di anggap Zionis dan juga di anggap Fasis...ha...ha..ha...konyol," sambung dengan kicauan selanjutnya.
Tak hanya pakaian mirip Nazi yang dikenakan Dhani yang jadi kontroversi, lagu 'We Will Rock You' milik grup band asal Inggris, Queen dipermasalahkan. Gitaris Queen, Brian May membenarkan tidak ada izin soal penggunaan lagunya yang dipakai Ahmad Dhani dkk dalam video klip tersebut. Dia pun baru mengetahui dari link yang dikirimkan pendukung Jokowi.
"Yes, of course this is completely unauthorised by us. Bri. (Benar, tentu saja ini tak mendapat izin dari kami. Bri.)," tulis Brian dalam akun @DrBrianMay, Rabu (25/6).
Dari penelusuran merdeka.com, twit bermula dari @DanielZiv yang menulis "In Prabowo song, Ahmad Dhani & friends bring Nazi skinhead imagery to Indonesian politics. (Di lagu Prabowo, Ahmad Dhani dan rekannya membawa pria berkepala botak ala Nazi ke politik Indonesia)."
Twit tersebut kemudian diteruskan oleh @ShafiqPontoh kepada akun resmi gitaris Queen @drbrianmay. Tanpa butuh waktu lama, Brian pun menanggapi link tersebut soal tidak adanya izin dari Ahmad Dhani.
Akhirnya, video klip tersebut dicopot oleh Youtube. Penghapusan video tersebut lantaran sudah diprotes oleh perusahaan rekaman EMI. EMI tak terima karena lagu yang digunakan Dhani dalam 'Indonesia Bangkit' adalah lagu resmi milik band legendaris Inggris, Queen, bertajuk 'We Will Rock You'.
"Sebuah video bertema Nazi yang dilakukan oleh musisi Indonesia berjudul We Will Rock You dari Queen telah dihapus oleh Youtube setelah klaim hak cipta oleh EMI Music Publishing," seperti dilansir dari The Guardian, Minggu (29/6).
Ajak ketemuan wartawan Spiegel Jerman yang meliputnya
Ahmad Dhani geram dengan pemberitaan Spiegel. Portal media Jerman itu kemarin menyorot video klip lagu 'Indonesia Bangkit (Prabowo - Hatta)' yang menampilkan Dhani mengenakan kostum ala Nazi milik Heinrich Himmler.
Lewat akun Twitter-nya beberapa waktu lalu, Dhani menuding wartawan Spiegel kabur karena takut kepada dirinya. Dia pun menantang sang penulis berita untuk menemuinya secara langsung.
"Majalah DER SPIEGEL lempar tai sembunyi tangan...wartawan nya ngacir...sini lo ketemu gw kalo berani!," kata akun Twitter @AHMADDHANIPRAST seperti dikutip merdeka.com, Jumat (27/6).
Selain menantang sang wartawan Spiegel untuk melakukan pertemuan dengan dirinya, Dhani juga menuding penulis berita media Jerman tersebut adalah wartawan bodrex.
Wartawan bodrex adalah istilah bagi wartawan Indonesia yang tak mempunyai media massa yang jelas dan hanya mengeruk keuntungan uang dari para narasumbernya.
"Wartawan-wartawan asing bodrex pada enggak tahu aturan jurnalistik. Gw tunggu lu semua kalau berani. Wartawan Indo harus ajarin mereka yang namanya hak jawab," kata akun @AHMADDHANIPRAST pada Rabu 27 Juni 2014.
"Wartawan asing bodrex mesti diajarin tentang kebebasan berkesenian. Gw mau pakai baju pocong, baju kuntilanak, itu hak seniman," ujarnya.
Bukan lagu Queen yang dipakai Ahmad Dhani yang disoroti, melainkan seragam mirip Nazi. "Lebih heboh dari sekadar liriknya, tapi seragam yang dipakai Ahmad Dhani. Dia memakai jas hitam, yang agak mirip seragam pemimpin Schutzstaffel (SS) Heinrich Himmler. Dhani juga mengenakan lambang (badge) yang sama di bagian kerah jas dan badge merah di kantong di dada," seperti dikutip dari Spiegel Online.
Spiegel Online menilai, gaya Dhani ini menggambarkan respons orang Indonesia selama ini terhadap rezim Nazi. 'Third Reich' dianggap oleh banyak orang Indonesia sebagai model kekuatan militer dan efisiensi pemerintahan. Apalagi buku 'Mein Kampf' Adolf Hitler banyak dijual di toko buku. Bahkan ada sebuah kafe di Bandung yang pelayannya menggunakan seragam SS saat menyajikan makanan dan minuman.
Video Indonesia Bangkit dicopot dari Youtube dan diprotes EMI
Video klip lagu resmi 'Indonesia Bangkit' milik Ahmad Dhani dikabarkan sudah dicopot oleh Youtube. Penghapusan video tersebut lantaran sudah diprotes oleh perusahaan rekaman EMI.
EMI tak terima karena lagu yang digunakan Dhani dalam 'Indonesia Bangkit' adalah lagu resmi milik band legendaris Inggris, Queen, bertajuk 'We Will Rock You'.
Dalam video itu, Dhani bukan saja menggunakan lagu tanpa izin dari pihak Queen. Namun juga menuai kontroversi karena menggunakan kostum ala Nazi milik tokoh Jerman bernama Heinrich Luitpold Himmler, yang merupakan pemimpin kejam dan sadis pada masanya.
"Sebuah video bertema Nazi yang dilakukan oleh musisi Indonesia berjudul We Will Rock You dari Queen telah dihapus oleh Youtube setelah klaim hak cipta oleh EMI Music Publishing," seperti dilansir dari The Guardian, Minggu (29/6).
Menurut The Guardian, video kampanye Dhani itu sudah memicu kemarahan internasional ketika dirinya memakai seragam militer ala Nazi sambil memegang garuda burung besar emas, yang notabene adalah lambang nasional Indonesia.
Kampanyekan Prabowo sambil caci maki Jokowi
Ahmad Dhani masuk dalam tim kampanye Prabowo - Hatta . Dia pun membela Prabowo dengan gayanya sendiri. Saat deklarasi di Rumah Polonia, Dhani memuji Prabowo setinggi langit.
"Kalau menurut survei saya, semua laki-laki jantan pilih Prabowo ," kata Dhani di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta, Rabu (21/5).
Bos Republik Cinta Management (RCM) itu menyebut, sebagai mantan Danjen Kopassus, Prabowo sudah sering mempertaruhkan nyawa bagi negara.
"Mas Prabowo seseorang yang lahir dari TNI, tidak hanya TNI dia Kopassus juga. Kita tahu Kopassus tentara terbaik yang dipilih negara ini, Kopassus itu berkali-kali nyawanya hampir hilang untuk negara kita," kata Dhani.
"Doktrinnya membunuh atau terbunuh, kita butuh pemimpin yang tidak punya keragu-raguan, cepat memutuskan sesuatu. Tembak atau ditembak," ujarnya.
Dalam orasi politiknya di Jawa Timur, Sabtu (21/6), Dhani juga mengajak seluruh buruh di Jawa Timur untuk memilih Prabowo - Hatta, karena memiliki ketegasan dan pantas untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan. Target suara yang akan disumbangkan oleh kaum buruh lebih dari 60 persen.
"Kalau disuruh pilih presiden, tentu kita pilih presiden yang pemberani bukan penakut. Jadi kalau saya berantem sama Pak Prabowo saya pasti kalah, kalau yang kuwi (Jokowi) pasti saya yang menang. Jadi yang pantas jadi presiden yang pemberani bukan penakut," kata Dani dalam orasinya.
Menurut Dhani, Prabowo adalah satu-satunya presiden (kalau terpilih) di dunia yang pernah menaklukkan Mount Everest.
"Tahu nggak Gunung Semeru. Pernah naik ke sana. Kalau Pak Prabowo naik gunung ke sana, pasti sanggup. Karena beliau satu-satunya presiden di dunia yang pernah naik Gunung Everest. Presiden lain nggak ada. Kalau presiden kuwi, naik Semeru ya pasti nggak sanggup," sindir Dhani lagi.
Terakhir, Dhani pun menganggap Jokowi pengecut. Dia meyakinkan semua simpatisan Prabowo - Hatta bahwa sosok Jokowi sangat tak layak menjadi presiden.
"Kalau seandainya Pak Prabowo nggak terpilih, sumpah rumah saya tidak akan saya tempeli gambar kuwi," kata Dhani di Surabaya, Sabtu (21/6).
"Kok yo onok presiden koyok ngunu (Ada presiden kok kayak gitu). Ingat, pilih presiden yang bukan wajah penakut. Orang-orang yang ada di jalan seperti buruh pasti tau mana yang wajah penakut dan wajah pemberani," ejek bapak dari Al, El dan Dul itu disambut tepuk tangan.