Konvoi kampanye Pilkada di Sleman, puluhan senjata tajam diamankan
Diduga, senjata-senjata itu sengaja dibuang para simpatisan karena mengetahui ada polisi yang melakukan razia.
Polres Sleman mengamankan puluhan senjata tajam, soft gun dan puluhan tongkat kayu dari peserta konvoi kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman nomor urut 2, Sri Purnomo dan Sri Muslimatun, Minggu (22/11) sore. Dari penelusuran polisi, barang-barang tersebut rencananya akan digunakan massa kampanye untuk menyerang simpatisan lawan politik.
Kapolres Sleman, AKBP Faried Zulkarnaen mengatakan pihaknya juga mengamankan dua simpatisan pasangan calon nomor 2 yang tertangkap membawa senjata tajam. Dua simpatisan tersebut yakni AP warga Bantul dan HB warga Mlati, Sleman.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa tujuan utama dari kampanye Pilkada? Tujuan kampanye dalam Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) adalah untuk mempengaruhi dan memenangkan dukungan masyarakat untuk mendukung pasangan calon yang diusung.
"Dari razia kami kemarin kami dapatkan barang-barang ini, ada pedang, tongkat, soft gun. Dari keterangan dua tersangka yang kami amankan mereka mengaku memang sengaja membawa itu untuk menyerang musuh politik," kata Faried saat menggelar konferensi pers di Polres Sleman, Senin (23/11).
Senjata tajam yang diamankan polisi ditemukan di pinggir jalan. Diduga, senjata-senjata itu sengaja dibuang para simpatisan karena mengetahui ada polisi yang melakukan razia.
"Sebagian besar dibuang di selokan. Yang tertangkap tangan membawa dua tersangka. Selain itu kita juga menyita minuman keras dari satgas," ujarnya.
Faried mengimbau simpatisan partai yang akan kampanye tidak lagi membawa senjata tajam apalagi berniat melakukan penyerangan. Polisi berjanji semakin rajin melakukan sweeping terhadap simpatisan partai.
"Kami mengimbau untuk menjaga pemilu damai, tidak perlu membawa senjata seperti ini," tandasnya.
Sebelumnya pada Minggu (22/11) terjadi pengerusakan yang dilakukan simpatisan partai politik yang berkampanye dibeberapa lokasi yang berbeda. Sebuah kantor biro travel dan dua mobil travel di jalan Diponegoro, Kota Yogyakarta menjadi sasaran pengerusakan konvoi. Tidak hanya itu di jalan Damai, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman sebuah mobil rusak parah dihancurkan massa parpol yang konvoi. Di Bantul, sebuah motor dibakar massa konvoi.
Baca juga:
Konvoi parpol Pilkada Yogyakarta rusuh, Elanto datangi Mapolda
Tekan politik uang, calon kepala daerah didesak berhenti sebar duit
Di TPS ini, selain mencoblos warga bisa dapat sepeda motor gratis
Pilkada Badung, Ical & Agung Laksono sepakat dukung paslon PDI-P
Dukung #Pilkada2015, Twitter luncurkan emoji kelingking