Pesona Pemandangan Laut di Lintasan KAI Jalur Semarang, Peninggalan Zaman Belanda
Rel lintasan kereta api dengan pemandangan laut tersebut rupanya juga meninggalkan jejak sejarah

Perjalanan wisata dengan menggunakan kereta api memiliki daya tarik tersendiri yakni dengan view persawahan lengkap dengan kegiatan para petaninya yang sedang memanen hasil padi.
Atau pemandangan dengan gunung yang menjulang tinggi sambil diselimuti kabut menyerupai cincin. Bisa jadi dengan suasana melewati perlintasan di lorong ditambah suara kereta yang saling berpapasan.
Tapi bagaimana, kalau pemandangannya ditambah dengan semenanjung laut Pulau Jawa bagian Utara. Hal itu hanya bisa dilihat setelah melintas tepatnya di stasiun KAI Pelabuan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah dengan tujuan kota Semarang.
Penuh Jejak Sejarah
Tidak hanya itu saja, rel lintasan kereta api dengan pemandangan laut tersebut rupanya juga meninggalkan jejak sejarah.
Manager Humas KAI DAOP 4, Franoto mengatakan rel tersebut sudah ada sejak zaman Belanda yang hingga saat ini masih eksis digunakan sebagai perlintasan menuju Semarang dan tujuan akhir Surabaya.
"Itu tentu peninggalan dari jaman Belanda, dan beberapa masyarakat juga sangat senang ketika melewati lintasan trek tersebut dengan pemandangan laut," kata Franoto di Kantor DAOP 4 Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/8).
"Itu terletak dari stasiun Plabuan menuju ke sebelahnya stasiun Krengseng dan sebelahnya lagi stasiun Kuripan," tambahnya.
Hal tersebut menjadi sebuah daya tarik sendiri bagi masyarakat perjalanan kereta api dengan pemandangan yang jarang dijumpai.
Perawatan Rutin
Meskipun lintasan itu sudah ada sejak zaman Belanda. Tentu ada beberapa penyesuaian ketika lintasan tersebut akan digunakan sebagai trek komersial digunakan dalam negeri.
"Jadi ketika pembangunan double trek tahun 2012-2013 itu ada replace jadi jalur kereta api yang terlalu dekat dengan laut itu dipindahkan beberapa meter," terang Franoto.
Walaupun lintasan kereta api tersebut berada dipinggir laut, tentu pihak KAI juga mempunyai planning lain demi menjaga jalur itu bisa dilewati dengan aman dan nyaman.
Seperti halnya dengan penempatan tim pemeliharaan KAI untuk memantau jalur tersebut selama 24 jam agar lintasan tidak korosi dengan air laut atau terjadinya banjir rob yang dapat berdampak pada rel ataupun kereta api yang melintas.
"Jadi insyallah di daerah tersebut juga tidak pernah banjir, tidak pernah rob jadi perjalanan kereta api lintasi jalur tersebut juga aman sekali," tutup dia.