Koperasi dan arisan warga jadi alternatif di dusun antirentenir di Gunung Kidul
Dusun Jatikuning, Desa Ngoro-Oro, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta, menetapkan diri menjadi dusun antirentenir. Hal ini ditunjukkan dengan pemasangan plakat bertuliskan "Selamat Datang di Dusun Jatikuning Dusun Anti Rentenir" yang berada di jalan masuk ke dusun tersebut.
Dusun Jatikuning, Desa Ngoro-Oro, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta, menetapkan diri menjadi dusun antirentenir. Hal ini ditunjukkan dengan pemasangan plakat bertuliskan "Selamat Datang di Dusun Jatikuning Dusun Anti Rentenir" yang berada di jalan masuk ke dusun tersebut.
Kepala Dusun Jatikuning, Munawar menyampaikan, komitmen untuk melawan rentenir sudah dilakukan sejak tahun 2014 yang lalu. Komitmen ini lahir dari keprihatinan atas maraknya kasus rentenir di dusun lain.
"Rentenir itu merugikan warga. Warga habis-habisan hartanya untuk melunasi utang pada rentenir," terang Munawar, Kamis (7/9).
Selain memasang plakat tersebut, untuk menyiasati agar warga tak meminjam uang pada rentenir dibuatlah koperasi simpan pinjam di tingkat desa. Bagi warga yang ingin meminjam uang untuk modal atau biaya sekolah dilayani lewat koperasi simpan pinjam.
"Ada juga simpan pinjam di tingkat RT. Bentuknya seperti koperasi. Uang modal dikumpulkan setiap pertemuan rutin yang dilaksanakan setiap 35 hari sekali atau delapan hari. Nantinya warga bisa meminjam di simpan pinjam tingkat RT," ujar Munawar.
Munawar menjabarkan jika warga menginginkan pinjaman dalam jumlah yang besar bisa menggunakan koperasi simpan pinjam yang didirikan oleh desa. Atau, lanjut Munawar, bisa juga mengajukan pinjaman ke bank yang resmi.
Terpisah, Camat Patuk, Haryo Ambar Suwardi menyampaikan jika pemerintah Patuk memberikan perhatian serius untuk menangkal praktik rentenir. Di Kecamatan Patuk, kata Haryo, saat ini ada empat dusun yang memiliki program dusun antirentenir yaitu di Dusun Jatikuning Desa Ngoro-Oro, Dusun Pengkok, Desa Pengkok, Dusun Ngembes dan Dusun Sumber Tetes, Desa Patuk.
"Pendeklarasian dusun antirentenir ini diharapkan menangkal pengaruh buruk. Sebab, tak jarang warga harus menjual aneka benda miliknya untuk membayar hutang. Kami terus mengembangkan koperasi tingkat desa, disamping itu mendorong bank resmi untuk memberikan kemudahan kredit pada masyarakat," tutup Haryo.