Menjelajahi Gunung Pandan Bojonegoro, Konon Dulunya Tempat Tinggal Ahli Pengobatan Alternatif yang Sangat Terkenal
Gunung ini merupakan puncak tertinggi kawasan pegunungan Kendeng.
Tak banyak yang tahu bahwa Kabupaten Bojonegoro memiliki gunung, yakni Gunung Pandan. Pasalnya selama ini Bojonegoro lebih dikenal dengan potensi lain seperti kota migas atau bahkan kota banjir.
Potensi wisata di Bojonegoro belum terlalu banyak dikenal orang. Padahal jika dikelola dan dipromosikan dengan sungguh-sungguh, objek-objek wisata di Bojonegoro sangat menarik bagi wisatawan.
-
Dimana Candi Bogang ditemukan? Kini situs penemuan arca Buddha raksasa itu dinamakan Situs Candi Bogang, letaknya di Desa Selomerto, Wonosobo.
-
Bagaimana Candi Bogang ditemukan? Pada tahun 1982, saat para pekerja bangunan hendak menggali pondasi bangunan di Wonosobo, mereka menemukan sebuah arca kepala Buddha berukuran raksasa.
-
Dimana pengobatan tradisional warga Betawi? Masyarakat Betawi tempo dulu punya berbagai tradisi, mulai dari budaya bersantap makanan, merayakan hari besar, sampai pengobatan tradisional, seperti yang dilakukan masyarakat di wilayah Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan.
-
Dimana lokasi situs bersejarah Candi Borobudur? Candi Borobudur, yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, adalah candi Buddha terbesar di dunia dan dibangun pada abad ke-9 selama masa dinasti Syailendra.
-
Dimana Candi Pandegong berada? Bangunan candi yang berada di tengah sawah Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang ini berasal dari masa Mataram Hindu.
-
Apa yang ditemukan di Candi Bogang? Di sana ada dua arca yang dipahat monolit, atau dari satu batu utuh. Kedua arca itu ukurannya cukup besar.
Seperti daerah-daerah lain, Bojonegoro punya wisata alam, budaya, hingga buatan. Salah satu wisata alam yang layak dikunjungi ialah kawasan Gunung Pandan.
Profil Gunung Pandan Bojonegoro
Gunung setinggi 897 mdpl ini merupakan gunung berapi kerucut yang terletak di tiga kabupaten, yakni Bojonegoro, Kabupaten Madiun, dan Nganjuk.
Saat ini, Gunung Pandan merupakan gunung api vulkanik yang berstatus istirahat. Gunung ini merupakan tertinggi di Pegunungan Kendeng.
Mengutip Instagram @bojonegoromattoh_, Gunung Pandan merupakan gunung umur pleistosen awal dan terletak satu deretan dengan Gunung Ungaran, yakni menempati posisi vulkanisme belakang busur dekat.
Kawasan Gunung Pandan tersusun dari batuan breksi. Di sini juga masih terdapat sumber air panas yang mengandung belerang.
Potensi
Gunung Pandan merupakan satu dari 13 potensi panas bumi yang ada di Provinsi Jawa Timur. Energi panas bumi berhubungan dengan aktivitas vulkanis dan proses terbentuknya magma.
Gunung Pandan bisa menjadi tujuan yang cocok bagi pendaki pemula karena tidak terlalu tinggi. Pendaki bisa mencapai puncak gunung dalam hitungan 2 hingga 3 jam dan langsung kembali pulang. Jika belum puas dengan keindahan pemandangannya, berkemah bisa jadi pilihan menarik.
Tak jauh dari Gunung Pandan, tepatnya di lereng gunung terdapat objek wisata Waduk Pacal Bojonegoro dan Waduk Widas Madiun.
Cerita Warga
Mengutip Liputan6.com, konon Gunung Pandan dulunya merupakan tempat tinggal Eyang Derpo. Sosoknya dikenal sebagai ahli pengobatan alternatif yang sangat terkenal pada masa Kerajaan Solo.
Setelah wafat, jasadnya dikebumikan di salah satu bagian Gunung Pandan. Hingga kini, sosok yang telah lama berpulang itu diyakini masih bisa membawa berkah.
Masyarakat sekitar percaya makam Eyang Derpo bisa menyembuhkan yang terserang penyakit dan tidak bisa disembuhkan secara medis. Tak jarang para peziarah bermalam di tengah hutan Gunung Pandan dengan harapan keinginannya terkabul, termasuk sembuh dari penyakit.
Mitos Gunung Pandan
Asal-usul Gunung Pandan ada kaitannya dengan Eyang Derpo. Konon, dulunya seorang putri Keraton Solo yang bernama Nyi Gendrosari menaruh hati kepada Ki Derpo menyusulnya bertapa di Gunung Pandan.
Sesampainya di Gunung tersebut, Nyi Gendrosari melihat ada banyak tanaman pandan. Ia pun menamai tempat tersebut dengan nama Gunung Pandan.
Penghormatan kepada Nyi Gendrosari ini pun mewujud jadi aturan tak tertulis bagi para pendaki. Ada kepercayaan bahwa pendaki tak boleh memakai pakaian berwarna hijau muda karena menyerupai selendang Nyi Gendrosari.
Adapun, setiap Jumat Kliwon pada Bulan Suro diadakan sedekah bumi di atas Gunung Pandan sebagai wujud syukur masyarakat sekaligus penghormatan kepada Eyang Derpo dan Nyi Gendrosari.