Lebih Tua dari Kerajaan Majapahit, Begini Potret Candi Pandegong di Tengah Sawah Jombang
Candi ini dipelihara seorang diri oleh salah satu warga setempat
Candi ini dipelihara seorang diri oleh salah satu warga setempat
Lebih Tua dari Kerajaan Majapahit, Begini Potret Candi Pandegong di Tengah Sawah Jombang
Candi yang baru ditemukan pada masa pandemi ini ternyata berusia lebih tua dari Kerajaan Majapahit. Bangunan candi yang berada di tengah sawah Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang ini berasal dari masa Mataram Hindu.
-
Dimana Candi Jabung berada? Candi yang terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo ini dikenal dengan nama Candi Jabung.
-
Candi Jabung, apa itu? Candi Jabung, atau yang dikenal dengan nama Bajrajinaparamitapura, terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.
-
Kapan Candi Jago dibangun? Candi ini dibangun sekitar abad ke-13 Masehi.
-
Kapan Candi Jawi dibangun? Candi Jawi diperkirakan dibangun pada akhir abad XIII (kakawin Nagarakertagama).
-
Siapa yang membangun Candi Jabung? Lima tahun sebelum kunjungan itu, Desa Kalayu baru saja membangun sebuah bangunan megah untuk tempat pendarmaan.
Makam Sesepuh Desa
Selain candi bercorak Hinduistik, di kompleks punden Situs Pandegong ini juga terdapat makam cikal bakal desa. Mengutip situs disdikbud.jombangkab.go.id, Candi Pandegong diperkirakan dibangun pada abad ke-10 Masehi.
Proses Ekskavasi
Bangunan Candi Pandegong baru diketahui pada tahun 2021 silam, yakni setelah ekskavasi yang dilakukan oleh BPCB Jawa Timur. Ekskavasi itu dilakukan sesudah BPCB Jatim menerima laporan warga tentang keberadaan gundukan tanah tertutup pepohonan, dengan yoni yang ditemukan pada salah satu sudut pohon. Berdasarkan hasil diketahui bahwa Candi Pandegong disusun dari bata merah, dengan gaya menyerupai candi-candi dari masa Medang di Jawa Tengah.
Tangga masuk candi berada pada sisi barat dengan kondisi sebagian hancur. Dinding kaki candi pada sisi barat dan selatan serta utara masih tampak baik dihiasi pola tapakdara (palang caturlokha).
Sedangkan dinding kaki candi pada sisi timur hancur, diduga karena aktivitas perburuan artefak. Bagian tubuh atas dan kepala candi sudah runtuh.
Ekskavasi tahun 2021 dan 2022 juga ditemukan arca kepala dewa, Nandiswara (terbelah dan ditemukan pada tahap penggalian berbeda), dan Mahakala, serta serpih-serpih gerabah dan keramik.
Perjuangan Sang Juru Pelihara
Perhatian pemerintah daerah terhadap keberadaan situs bersejarah Candi Pandegong masih minim. Belum ada tindak lanjut nyata usai proses ekskavasi oleh BPCB Jawa Timur. Juru pelihara Candi Pandegong, Jayadi pun harus berjuang sendirian menjaga warisan budaya nenek moyang ini. Selama ini, Jayadi melakukan proses penghijauan di kawasan Candi Pandegong dengan tenaga dan kocek pribadinya.
"Saya ingin Candi Pandegong punya akses jalan sendiri, lalu ada pagar dan penerangan. Saya ingin ada campur tangan dari desa, atau dari instansi-instansi. Kalau ada anggaran dana, apa-apa yang masih kurang di Candi Pandegong ini silakan diselesaikan," ungkap Jayadi, dikutip dari Instagram @aslimojokertocom, Selasa (12/3/2024).