Kemeriahan festival itu terlihat dari banyaknya pengunjung yang memadati gunungan durian setinggi 11 meter.
FOTO: Melihat Festival Kenduren Wonosalam 2024 di Jombang yang Bisa Bikin Penggemar Buah Durian Mengiler!
Kenduren Wonosalam 2024 yang digelar di Jombang, Jawa Timur merupakan sebuah festival durian yang digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas melimpahnya panen hasil bumi, khususnya durian. Foto: JUNI KRISWANTO / AFP
Acara ini menjadi ajang promosi potensi Jombang, terutama Wonosalam.
Pada acara tersebut, warga lokal memamerkan durian dan hasil bumi lainnya. Foto: JUNI KRISWANTO / AFP
Durian sendiri dipuji sebagai "raja buah-buahan" karena memiliki daging buahnya yang lembut dan beraroma khas yang kuat. Foto: JUNI KRISWANTO / AFP
Dalam festival ini, sebanyak 2.024 durian khas Wonosalam diarak ramai-ramai dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Foto: JUNI KRISWANTO / AFP
Kemeriahan festival itu terlihat dari banyaknya pengunjung yang memadati gunungan durian setinggi 11 meter serta sembilan gunungan hasil bumi dari sembilan desa di Kecamatan Wonosalam. Foto: JUNI KRISWANTO / AFP
Sebelum puncak acara, festival ini sempat dibuka dengan penampilan kesenian lokal dan arak-arakan tumpeng berisi hasil bumi. Foto: JUNI KRISWANTO / AFP
Festival Kenduren Wonosalam ini merupakan acara yang setiap tahun rutin digelar di wilayah tersebut. Foto: JUNI KRISWANTO / AFP
Pada masa pendemi, festival ini sempat ditiadakan karena ada wabah virus Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia. Foto: JUNI KRISWANTO / AFP
Namun pada tahun 2024, acara ini kembali diadakan.
Digelarnya kembali festival ini menjadi bentuk apresiasi terhadap hasil panen para petani Jombang yang melimpah. Foto: JUNI KRISWANTO / AFP
Meskipun beberapa orang tak begitu menyukai aroma khas durian, namun bagi penggemarnya, buah ini tetap dianggap favorit dan istimewa. Foto: JUNI KRISWANTO / AFP
Pemerintah Kabupaten Karo kembali menggelar festival tahunan, yaitu Festival Bunga dan Buah yang berlangsung di Taman Mejuah-Juah, Berastagi pada 7-9 Juli.
Tradisi Unduh-unduh sudah dilaksanakan oleh jemaat Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jombang sejak tahun 1939. Tradisi ini merupakan cara mensyukuri kekayaan.