Angkat Potensi Desa, Begini Keseruan Festival Durian di Purbalingga
Ribuan orang hadir untuk membeli dan mencicipi durian khas Purbalingga dan sejumlah durian premium pada festival tersebut.
Ribuan orang hadir untuk membeli dan mencicipi durian khas Purbalingga dan sejumlah durian premium pada festival tersebut.
Angkat Potensi Desa, Begini Keseruan Festival Durian di Purbalingga
Pada Minggu (26/11), Pemerintah Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, menggelar festival durian. Antusiasme warga begitu tinggi untuk mengikuti festival tersebut. Ribuan orang hadir untuk membeli dan mencicipi durian khas Purbalingga dan sejumlah durian premium pada festival tersebut.
-
Dimana sentra durian di Serang? Namun sentra durian di Serang rupanya juga bisa ditemui di Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang.
-
Dimana tempat wisata kebun durian dan kopi durian? Di Klaten, terdapat wisata alternatif berupa kebun durian.
-
Durian merah Banyuwangi dibudidayakan bagaimana? Pada 2017, tanaman durian dikembangkan di enam kecamatan. Kemudian pada 2021, sudah ada 21 kecamatan yang jadi lokasi pengembangan durian.
-
Gimana BRI bantu Desa Tunjungan buat Kampung Durian? “Dari bantuan CSR tersebut, kami kembangkan Kampung Durian. Kami kelola kebun warga dan kami jadikan tempat wisata. UMKM lokal jalan semua karena menjadi pelengkap kuliner durian,“ jelas Andi.
-
Kenapa durian merah Banyuwangi digemari? Salah satu varietas durian unggulan dari Banyuwangi adalah durian merah. Setidaknya hingga kini sudah ada lima varietas durian merah yang dipatenkan sebagai varietas lokal Banyuwangi.
-
Apa yang membuat durian purba itu istimewa? Rasa dan aroma durian yang langka membuatnya menjadi incaran para pecinta durian yang menghargai keistimewaannya.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi pengapresiasi pagelaran festival tersebut. Menurutnya, festival tersebut mampu mengangkat potensi pertanian dan pariwisata di Purbalingga, terlebih khusus di Kecamatan Rembang.
“Selain mengenalkan durian lokal, festival ini juga menjadi promosi bagi pariwisata karena mampu menarik orang-orang untuk bisa datang ke Bantargebang,” kata bupati yang akrab disapa Tiwi itu.
Ia mengatakan bahwa festival durian itu baru diselenggarakan pertama kali di Bantarbarang. Animo masyarakat yang hadir tinggi. Bahkan ada warga luar kota yang datang jauh-jauh ke Purbalingga untuk mengikuti festival itu.
“Jadi dari mulai masuk Bantarbarang sampai lokasi itu sudah macet dan butuh perjuangan yang luar biasa. Saya naik sepeda motor dan itupun berhenti sehingga tadi sempat berjalan kaki juga,”
kata Tiwi dikutip dari Liputan6.com.
Bupati Tiwi berharap ke depannya acara festival durian itu bisa dilanjutkan. Hanya ia merasa acara tersebut harus dikemas lebih baik lagi agar lebih menarik.
Foto: IG@dyahhayuningpratiwi
300 Hektare Lahan Durian
Bupati Tiwi mengatakan di Desa Bantarbarang, khususnya di Dusun Sumingit, ada 300 hektare perkebunan yang ditanami durian. Durian yang dihasilkan memiliki rasa yang manis dan tidak kalah dengan durian lainnya.
“Saya pun baru tahu kalau Desa Bantarbarang salah satu komoditas unggulannya adalah durian. Setahu saya durian hanya ada di Tetel, kemudian di Nangkod. Ternyata durian Bantarbarang tidak kalah enak,” kata Tiwi.
Sementara itu Kades Bantarbarang, Mistrianti, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Purbalingga dan jajarannya yang telah menyemarakkan festival durian. Ia mengatakan ada dua jenis durian lokal di Desa Bantarbarang yang cukup terkenal, yaitu durian gethuk dan durian bokir.
“Kurang lebih ada 500-an durian dari beberapa kelompok tani durian yang hari ini dibagikan untuk masyarakat dan pengunjung yang hadir,” ujar Mistrianti.