Korban tabrakan speedboat adu banteng di Sofifi ditemukan tewas
Di sekitar jenazah korban, para tim SAR juga menemukan tas berisi uang senilai Rp 11 juta milik korban lainnya.
Korban tabrakan speedboat di perairan Sofifi, ibu kota Provinsi Maluku Utara (Malut) pada Senin (21/7), bernama Ernawati (28), akhirnya ditemukan pada Jumat (25/7) dini hari, dalam keadaan tak bernyawa di sekitar Perairan Guraping, Sofifi.
Sekretaris BPBD Malut, Ali Yau saat memimpin pencarian korban di Sofifi, mengatakan korban ditemukan oleh seorang nelayan yang tersangkut di sekitar mercusuar pada Jumat dinihari dan korban langsung dikebumikan di Sofifi, karena kondisinya sudah membusuk.
Dilansir dari Antara, Jumat (25/7) Di sekitar jenazah korban tersebut, para tim SAR juga menemukan tas berisi uang senilai Rp 11 juta milik korban meninggal lainnya dalam tabrakan speedboat tersebut yakni Siti Aminah (35) dan diamankan untuk diserahkan kepada keluarganya.
Sebelumnya, pencarian tersebut diantaranya dilakukan dengan cara melakukan penyelaman di sekitar lokasi musibah serta menyisir sejumlah kawasan yang diduga menjadi tempat hanyutnya korban.
Dia mengatakan, pencarian sebenarnya akan berakhir pada Jumat hari ini, namun korban telah ditemukan oleh nelayan bernama Lukman Hasim di perairan Sofifi.
Kronologis kecelakaan maut tersebut, saat dua speedboat masing-masing bernama Kusu Bulan dan Guntur bertabrakan di perairan Sofifi, mengakibatkan tiga penumpang speedboat Guntur tewas dan satu lainnya hilang.
Ketiga penumpang speedboat Guntur yang tewas tersebut adalah Siti Aminah (35), Susi (27) dan Suwarno (40), sedangkan yang hilang Erna (28) warga asal Kota Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara.
"Korban hilang dalam tabrakan maut yang bernama Erna hingga saat ini masih dilakukan pencarian oleh tim SAR," katanya.
Tim SAR kini masih berusaha melakukan pencarian terhadap penumpang speedboat Guntur yang hilang tersebut, sedangkan tiga penumpang yang tewas telah diantar ke keluarga masing-masing, Suwarno misalnya diantar ke Kelurahan Salahuddin Kota Ternate.
Dia mengatakan, kronologis musibah tabrakan tersebut bermula ketika speedboat Guntur yang memuat tujuh penumpang dari Sofifi, ibu kota Provinsi Malut, menuju Pelabuhan Kota Baru Ternate.
Dalam perjalanan tersebut, speedboat Guntur berpapasan dengan speedboat Kusu Bulang dari Kota Baru Ternate menuju Pelabuhan Sofifi. Nahkoda Speedboat Kusu Bulan bernama Malik Manan yang kaget melihat speedboat Guntur telah berada di depan, berusaha menghindar tabrakan dengan cara membelokkan speedboat.
Menurutnya, Polres Tidore Kepulauan juga saat ini mengembangkan kasus kecelakaan maut tersebut dengan memeriksa secara intensif dua nakhoda speedboat, satu dan penumpang yang selamat diantaranya Arman Ismail, Malik Manan, Gamran Gaale.