KPK harus unjuk gigi bongkar kasus dugaan 'dana siluman' APBD DKI
Padahal Ahok butuh KPK memproses cepat kasus dana siluman. Karena Ahok kejar-kejaran dengan proses angket di DPRD.
Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mempertanyakan kinerja KPK di bawah kepemimpinan Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruki. Selain itu, pelimpahan kasus Komjen Budi Gunawan memberi kesan KPK menghindar dari kasus besar.
"Apakah maksudnya KPK tak ingin membuka kasus-kasus baru? Ini juga memberi kesan jika pelimpahan yang dilakukan KPK itu juga memberi kesan bahwa KPK yang sekarang sedang menghindar dari penyelidikan kasus-kasus besar, apalagi jika hal itu berhubungan dengan partai politik," kata Ray di Jakarta, Selasa (3/3).
Mengenai kabar laporan Gubernur DKI Jakarta Ahok terkait dana siluman yang akan dilimpahkan KPK ke Kejagung, Ray menduga bisa saja terjadi. Pasalnya, dalam APBD itu melibatkan banyak parpol.
"Dana siluman itu melibatkan semua parpol. Walau NasDem kemarin menarik diri. Tapi bisa dibayangkan, KPK akan berhubungan lagi dengan partai-partai besar. Sikap Ruki Cs menujukan jika KPK takut dengan kekuatan itu," kata Ray.
Padahal Ahok butuh KPK memproses cepat kasus dana siluman. Karena Ahok kejar-kejaran dengan proses angket di DPRD.
"Makanya jika KPK bisa menangani kasus dana siluman di DKI Jakarta dengan sungguh-sungguh target untuk menaikkan pamor KPK bisa terbantu," tuturnya.
"Harusnya KPK bisa unjuk gigi melawan parpol-parpol besar dengan membongkar kasus dana siluman di DKI Jakarta. Di tengah keraguan publik terhadap komitmen pemberantasan korupsi di tangan Ruki Cs," imbuhnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melaporkan temuannya soal dana siluman di APBD DKI Jakarta 2015 dan dugaan mark up pada APBD DKI Jakarta 2014. Dia melaporkan dan membawa barang bukti ke Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) pada Jumat 27 Februari 2015.
Bagaimana perkembangan kasus yang dilaporkan?
Basuki atau akrab disapa Ahok, mengaku mendapatkan kabar kasus yang dia laporkan KPK akan ke Kejaksaan Agung. Ini membuat kekhawatiran tersendiri pada proses penegakan hukum.
Seperti yang terjadi pada kasus dugaan transaksi di rekening Komjen Budi Gunawan. Kemarin, KPK melimpahkan berkas penanganan kasus Kalemdik Polri itu ke Kejaksaan Agung.
"Nah saya nggak tahu (prosesnya). KPK denger-denger kemarin ada isu dari penyidik yang datang katanya mau diambil alih Kejagung. BG saja diambil alih Kejagung. Saya bingung sama pimpinan KPK," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/3).
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Kapan Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) dibentuk? Dilansir dari kanal YouTube Bimo K.A, Daerah Istimewa Kalimantan Barat terbentuk pada tahun 1946.
-
Kenapa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan keringanan PBB? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan keringanan PBB dengan tujuan untuk: Membantu masyarakat: Terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan ekonomi. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak: Dengan memberikan kemudahan, diharapkan semakin banyak wajib pajak yang taat membayar pajak. Mendukung pertumbuhan ekonomi: Keringanan pajak dapat mendorong aktivitas ekonomi dan investasi.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa yang terjadi pada aplikasi Sirekap KPU di dapil DKI Jakarta II? “Dalam hitungan tersebut terdapat penggelembungan jumlah perolehan suara yang bila dijumlahkan melebihi jumlah DPT DKI Jakarta II,” kata Kiki, Minggu (18/2).