KPK Kembali Sita Uang dalam Kasus Izin Ekspor Benur Edhy Prabowo
Penyitaan dilakukan tim penyidik saat memeriksa saksi karyawan swasta bernama Syammy Dusman. Syammy diperiksa untuk melengkapi berkas penyidikan mantan Menteri KKP Edhy Prabowo (EP).
Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menyita uang berkaitan dengan kasus dugaan suap izin ekspor benur atau benih lobster di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun anggaran 2020.
Penyitaan dilakukan tim penyidik saat memeriksa saksi karyawan swasta bernama Syammy Dusman. Syammy diperiksa untuk melengkapi berkas penyidikan mantan Menteri KKP Edhy Prabowo (EP).
-
Siapa Eko Prawoto? Dilansir dari Wikipedia, Eko Prawoto merupakan seorang arsitek legendaris dari Indonesia. Pria kelahiran Purworejo, Agustus 1958 itu menerjuni dunia arsitektur sejak menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada pada tahun 1977.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Apa yang Prabowo pantau di IKN? Dalam kunjungan itu, Prabowo turut memantau langsung perkembangan pembangunan Istana Negara dan mendengarkan paparan oleh Tim Kontruksi IKN di lapangan yang berkaitan dengan lokasi dilaksanakannya upacara HUT RI mendatang.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
"Diperiksa sebagai saksi untuk EP. Syammy Dusman (karyawan swasta), pada yang bersangkutan dilakukan penyitaan sejumlah uang yang diduga terkait dengan perkara," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Selasa (23/3).
Namun Ali tak menjelaskan nominal uang yang disita kali ini. Sementara pada Senin, 15 Maret 2021 kemarin, KPK menyita uang tunai senilai Rp 52,3 miliar dari Bank BNI 46. Uang tersebut diduga setoran dari para eksportir yang mendapat izin ekspor benur yang disimpan dalam bank garansi.
Dalam kasus ini KPK menjerat Edhy Prabowo dan enam tersangka lainnya. Mereka adalah Safri (SAF) selaku Stafsus Menteri KKP, Siswadi (SWD) selaku Pengurus PT Aero Citra Kargo, Ainul Faqih (AF) selaku Staf istri Menteri KKP, Andreau Pribadi Misanta (APM) selaku Stafsus Menteri KKP, Amiril Mukminin (AM) selaku sespri menteri, dan Suharjito (SJT) selaku Direktur PT Dua Putra Perkasa (DPP).
Edhy diduga telah menerima sejumlah uang dari Suharjito, chairman holding company PT Dua Putera Perkasa (DPP). Perusahaan Suharjito telah 10 kali mengirim benih lobster dengan menggunakan jasa PT Aero Citra Kargo (PT ACK).
Untuk melakukan ekspor benih lobster hanya dapat melalui forwarder PT Aero Citra Kargo dengan biaya angkut Rp 1.800/ekor. Perusahaan PT ACK itu diduga merupakan satu-satunya forwarder ekspor benih lobster yang sudah disepakati dan dapat restu dari Edhy.
Dalam menjalankan monopoli bisnis kargo tersebut, PT ACK menggunakan PT Perishable Logistics Indonesia (PLI) sebagai operator lapangan pengiriman benur ke luar negeri. Para calon eksportir kemudian diduga menyetor sejumlah uang ke rekening perusahaan itu agar bisa ekspor.
Uang yang terkumpul diduga digunakan untuk kepentingan Edhy Prabowo dan istrinya, Iis Rosyita Dewi untuk belanja barang mewah di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat pada 21-23 November 2020. Sekitar Rp 750 juta digunakan untuk membeli jam tangan Rolex, tas Tumi dan Louis Vuitton, serta baju Old Navy.
Edhy diduga menerima uang Rp 3,4 miliar melalui kartu ATM yang dipegang staf istrinya. Selain itu, ia juga diduga pernah menerima USD 100 ribu yang diduga terkait suap. Adapun total uang dalam rekening penampung suap Edhy Prabowo mencapai Rp 9,8 miliar.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Edhy Prabowo Minta Eksportir Setor ke Bank Garansi, Benur Mutiara Rp 1.500 Per Ekor
KPK Sita Dokumen Bank Garansi Rp 52,3 Miliar Terkait Suap Benih Lobster Edhy Prabowo
Kasus Suap Ekspor Benih Lobster, KPK Sita Mobil Staf Khusus Edhy Prabowo
Kasus Edhy Prabowo, KPK Panggil Kepala BKIPM KKP dan Soekarno-Hatta
Ini 13 Sepeda Mahal yang Diserahkan ke KPK Terkait Suap Edhy Prabowo
Terkait Kasus Edhy Prabowo, 13 Sepeda Mahal Berbagai Merek Diserahkan ke KPK