KPK sudah ingatkan Jokowi, Budi Gunawan punya catatan 'merah'

"KPK sudah mencoba menahan diri untuk tidak mengungkap hal ini," kata Bambang.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka dugaan korupsi dan suap. Menurut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, mereka sebenarnya sudah mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) supaya tidak menggaet Budi masuk dalam kabinet sejak jauh-jauh hari.

"KPK sudah mencoba menahan diri untuk tidak mengungkap hal ini," kata Bambang dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/1).

Ketua KPK Abraham Samad lebih tegas menyatakan fakta-fakta soal Budi. Menurut dia, saat proses seleksi menteri Kabinet Kerja, Budi merupakan salah satu calon dengan predikat 'merah.'

"Komjen BG saat pencalonan menteri, yang bersangkutan sudah diusulkan dan kami saat itu memberi catatan merah. Jadi jauh hari kami sudah memberitahu," ujar Samad dengan sedikit emosional.

KPK pun menyangkakan BG dengan empat pasal. Yakni Yakni Pasal 12 huruf a atau b, Pasal 5 ayat 2, Pasal 11, dan Pasal 12 B Undang-Undang Pemberantasan tindak Pidana Korupsi. Dia diduga menerima suap lantaran jumlah transaksi tak wajar di rekeningnya.

Baca juga:
KPK tetapkan calon Kapolri Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka
Ical dukung pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri
Abraham: Jika pemerintah tak mau baik, memang tak libatkan KPK
Komisi III pleno bahas tes calon tunggal Kapolri Budi Gunawan
Demokrat sindir Jokowi tak libatkan KPK pilih calon Kapolri