KPU sediakan tiga slot untuk jalur independen di Pilgub Jabar
KPU Jabar menyiapkan tiga kuota bagi pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan mendaftar secara independen, pada Pilgub Jabar 2018. Penetapan tiga pasang calon ini sudah melalui perhitungan untuk mengatur anggaran yang nantinya dikeluarkan saat diverifikasi.
KPU Jabar menyiapkan tiga kuota bagi pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan mendaftar secara independen, pada Pilgub Jabar 2018. Penetapan tiga pasang calon ini sudah melalui perhitungan untuk mengatur anggaran yang nantinya dikeluarkan saat diverifikasi.
Ketua KPU Jawa Barat Yayat Hidayat mengatakan, tiga pasang calon ini dinilai cukup bagi mereka yang ingin ikut serta pada hajat politik dari jalur nonpartai. Dari pengalaman Pilgub sebelumnya juga, pasangan dari independen tidak pernah lebih dari satu.
"Karena itu saya menganggarkan tiga pasangan calon independen. Jadi untuk jaga-jaga saja," kata Yayat usai menggelar rapat koordinasi Pilkada Serentak 2018 di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (10/8).
Dia menambahkan, pendaftaran calon independen ini KPU harus melakukan verifikasi dukungan. Proses verifikasi harus dilakukan secara langsung ke lapangan. Diketahui, calon independen perlu mendapat dukungan yang persentasenya 6,5 persen kali 31 juta pemilih di Jabar atau sekitar 2,132 juta KTP elektronik atau suket dari disdukcapil. Jumlahnya harus tersebar di 14 kabupaten/kota.
"Kalau independen kita anggarkan satu ternyata dua itu berpengaruh anggaran goncang itu untuk pos verifikasi KTP itu. Makanya persyaratan dikumpulkan awal pleh independen," ujarnya.
Dia melanjutkan, pihaknya sudah menyiapkan personel maupun anggaran untuk melaksanakan tahapan pencalonan perseorangan. Di antaranya dengan menyiapkan 18 ribu petugas verifikasi data ke lapangan.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar berharap, seluruh mekanisme dan tahapan Pilkada bisa berjalan dengan lancar. Termasuk dari segi anggaran yang menjadi hal penting suksesnya pelaksanaan Pilkada serentak 2018.
"Tadi sudah ada paparan dari kepolisian kemudian dari Bawaslu, KPU, KPUD. Itu sesuai dengan progres. Termasuk juga keuangan," kata Deddy di tempat sama.
Baca juga:
PDIP dan Golkar berkoalisi di Jabar, NasDem banggakan Ridwan Kamil
Aceng Fikri dapat restu OSO, siap duet dengan Ridwan Kamil di Jabar
'Deddy Mizwar & Haris Yuliana pasangan cocok di Pilgub Jabar'
NasDem bersedia gabung PDIP & Golkar asal usung Emil di Pilgub Jabar
Deklarasi Deddy-Syaikhu di Pilgub Jabar tunggu Prabowo pulang
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.