KPU Tak Terganggu Rencana People Power dan Ancaman Teror pada 22 Mei
KPU memastikan, rencana people power atau demo besar-besaran hingga ancaman aksi teror pada hari penetapan hasil rekapitulasi, tidak akan mengganggu kinerja.
Teroris yang ditangkap Densus 88 Mabes Polri, disebut-sebut berencana meledakkan bom di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei atau saat penetapan hasil rekapitulasi suara pemilu. Komisioner KPU Wahyu Setiawan tidak bisa menanggapi dugaan ancaman teroris. Semua wewenang ada di tangan kepolisian.
"Enggak usah menanggapi kalau persoalan begitu lah," kata Wahyu saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (17/5).
-
Data apa yang bocor dari situs KPU? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, data yang bocor dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan data DPT.
-
Kapan KPU DKI Jakarta mengumumkan hasil perhitungan suara Pemilu 2024? Adapun KPU DKI Jakarta memperoleh hasil suara sah ini setelah menuntaskan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat provinsi DKI Jakarta Pemilu serentak (Pilpres, DPR RI, DPD, DPRD) 2024 sejak 7-9 Maret 2024.
-
Bagaimana KPU mengawasi jalannya pemilihan? Sebagai penyelenggara, KPU bertugas untuk mengawasi jalannya pemilihan agar sesuai dengan ketentuan hukum yang ada. Mereka harus memastikan bahwa semua proses pemilihan dilakukan secara adil dan transparan, serta menangani pelanggaran yang mungkin terjadi.
-
Bagaimana cara KPU RI menetapkan hasil Pilpres 2024? Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional serta penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024.
-
Apa sanksi yang dijatuhkan DKPP kepada Ketua KPU? Akibat pelanggaran tersebut, DKPP menjatuhkan sanksi peringatan keras dan yang terakhir kepada Hasyim.
-
Siapa yang mengklaim telah meretas situs KPU? Pelaku kejahatan siber dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data DPT dari situs tersebut.
Dia hanya memastikan, rencana people power atau demo besar-besaran hingga ancaman aksi teror pada hari penetapan hasil rekapitulasi, tidak akan mengganggu kinerja KPU. "Belum ada (gangguan)," katanya.
Terkait banyaknya ancaman kepada KPU menjelang penetapan hasil rekapitulasi, Ketua KPU Arief Budiman tidak meminta penambahan pengamanan. Apabila ada penambahan pengamanan, itu semua keputusan dari Kepolisian.
"Enggak, kita enggak minta apa-apa," ujar Arief.
Dia hanya meminta didoakan agar agenda rekapitulasi hingga penetapan dan pengumuman lancar. "Minta doa semua, mudah-mudahan lancar semua nanti," tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan, rencana teroris itu ingin dilancarkannya pada 22 Mei 2019.
"Targetnya ada dua. Target pertama itu thogut. Kemudian target kedua pada pada 22 Mei di depan KPU," ujar Dedi, di kediaman terduga teroris berinisial E alias AR (51), Naggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (18/5)
Menurut dia, adanya gembar-gembor pergerakan massa ke Jakarta pada 22 Mei 2019 justru menjadi momentum bagi para teroris untuk mencari eksistensi.
"Momentum itu dimanfaatkan oleh kelompok teroris, untuk memberitahukan bahwa kelompok mereka masih eksis," ungkap Dedi.
Reporter: Delvira Hutabarat
Baca juga:
Kedubes AS Keluarkan Peringatan untuk Warganya di Indonesia Jelang 22 Mei
Moeldoko Ungkap Ada Kelompok yang Ingin Manfaatkan Gerakan Massa Pada 22 Mei
Gubernur Ganjar Imbau Warga Jateng Tak Ikut Aksi People Power 22 Mei ke KPU
Polda Jabar Gandeng TNI Antisipasi Kerawanan Tanggal 22 Mei
Di Papua Barat, Perolehan Suara Partai NasDem Paling Tinggi
Pasangan Jokowi-Ma'ruf Menang dengan Selisih 380.265 Suara di Provinsi Papua Barat