Krishna sebut netizen sok tahu soal teror kayak pengamat perkawinan
Ada salah satu komentar yang bikin Kombes Krishna gemas. Dia membalasnya sembari bercanda.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengomentari postingan Jon Riah Ukur Ginting atau yang akrab disapa Jonru menuai pelbagai komentar. Ada yang mendukung, ada pula yang tetap membela pernyataan teror di kawasan Sarinah itu dibuat-buat.
Salah satu komentar yang ditulis akun bernama Ony Suzanna ternyata membuat Kombes Krishna merasa gemas. Dia langsung menjawab tudingan tersebut sembari bercanda.
"Tapi kejadian teror kemaren penuh dengan drama...hahaaa... tapi sayang sutradaranya g****k, jadi keliatan kalau drama... saya hanya bisa ketawa melihat mereka bersandiwara... ahaaaayyyy," tulis Ony Suzanna, demikian dikutip dari Facebook, Senin (18/1).
Kombes Krishna vs netizen ©2016 Facebook.com
-
Siapa yang menciptakan Facebook? Sejarah 4 Februari Hari Ulang tahun Facebook, yaitu dimulai Mark Zuckerberg ingin membuat platform chat. Bersama teman-temannya, Andrew McCollum, Eduardo Saverin, Chris Hughes, dan Dustin Moskovitz, Zuckerberg mengembangkan Facebook saat mereka masih kuliah di Universitas Harvard.
-
Kapan status Facebook menjadi tren? Merangkum dari beragam sumber, Kamis (6/7) berikut adalah kumpulan status FB kekinian dan menarik yang bisa dijadikan referensi.
-
Siapa saja yang membuat Facebook? Facebook adalah platform media sosial online asal Amerika dan layanan jejaring sosial yang merupakan bagian dari perusahaan Meta Platforms. Facebook didirikan pada tahun 2004 oleh Mark Zuckerberg, Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes. Keempatnya adalah mahasiswa di Harvard University.
-
Kapan Facebook pertama kali diluncurkan? Facebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia. Facebook merupakan salah satu jenis media sosial yang sangat populer dan banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Sejak diluncurkan pada tahun 2004, platform ini telah menjadi pusat interaksi online bagi jutaan orang.
-
Apa yang dibagikan di Facebook yang mengatasnamakan Pertamina Marine Solutions? Beredar sebuah unggahan di Facebook mengenai lowongan pekerjaan yang mengatasnamakan Pertamina Marine Solutions.Postingan yang diunggah pada 24 Agustus tersebut menampilkan poster lowongan kerja dari Pertamina Marine Solutions yang juga disertai dengan logo BUMN dan Pertamina.
-
Siapa yang mengunggah informasi lowongan pekerjaan palsu di Facebook? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran dengan melakukan pencarian pada website https://www.pertamina-pmsol.com/recruitment/ hasilnya informasi tersebut memang merupakan informasi lowongan pekerjaan dari Pertamina, namun pendaftarannya sudah ditutup sejak 1 Agustus 2024.
"Hahaaaa... bapak Krishna Murti kalau mau belajar kawin sama saya," jawab Ony Suzanna.
Rupanya, ulah Ony tersebut membuat beberapa netizen langsung mencecarnya. Mengetahui ada cercaan, Ony langsung menjawab dengan lantang.
"Heh g****k anak s***n. Emang ada tulisanku polda teror settingan? Makanya mata buat ngeliat, jangan ngeliat pake mulut, tambah keliatan G****K. Kalau pun emang teror itu bukan settingan, ngapain polri merasa tersindir??? Kan aneh, padahal kita enggak nyebutin polri di situ... Nah kalo gini malah curiga diriku, ngapain ikut-ikutan sewot orang namanya enggak di sebut. paham loe anak s***n g***j???" lanjut Ony Suzanna.
Kombes Krishna vs netizen ©2016 Facebook.com
Rupanya, kalimat Krishna tak membuat Ony menyelesaikan pembicaraannya, dia kembali nyerocos mengenai sindiran Krishna yang menyebutnya belum menikah.
"Bapak bilang saya kayak pengamat perkawinan, belum pernah kawin tapi mengajari orang cara berumah tangga. Kalau soal kawin mah saya pakarnya.. Bapak Krishna Murti bisa belajar sama saya...ahaaaa," tutup Ony Suzanna.
Kombes Krishna vs netizen ©2016 Facebook.com
Baca juga:
Pengamanan masuk ke Istana diperketat usai teror bom di Thamrin
AKBP Untung: Orang Indonesia, bukan tolong korban malah selfie
AKBP Untung siap jaga rakyat meski jarang bercumbu dengan istri
Ketua DPR larang masyarakat nonton baku tembak polisi vs teroris
Pasca-teror Jakarta, Mendag ingin pulihkan citra RI di Swiss