Kronologi Bentrok Antarpendukung Paslon Pilkada Jeneponto, Pemicunya Saling Klaim Menang versi Quick Count
Pendukung paslon Paris Yasir-Islam Iskandar dan paslon Muh Sarif-Moch Noer Alim Qalby sama-sama merasa mendapatkan suara terbanyak di hitung cepat.
Bentrok antarpendukung dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terjadi di Jalan Poros Allu, Kelurahan Benteng, Kecamatan Bangkala, Rabu (27/11) malam. Bentrok dipicu saling klaim kemenangan antara paslon nomor urut 02 Paris Yasir-Islam Iskandar dengan nomor 03 Muh Sarif-Moch Noer Alim Qalby.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Jeneponto, Inspektur Satu Uji Mughni mengatakan bentrok antar pendukung paslon 02 dan 03 terjadi pada pukul 22.30 Wita. Uji menjelaskan pemicu bentrokan akibat saling klaim kemenangan paslon yang didukung.
- Quick Count Litbang Kompas Pilkada Jatim 61,50 Persen Suara: Luluk 8,97%, Khofifah 58,77%, Risma 32,26%
- Menang Pilpres 2024 versi Quick Count, Cawapres Gibran Bakal Sowan ke Anies dan Ganjar
- Quick Count KedaiKOPI Suara Masuk 75,8 Persen di Banten: Anies 34,87 Persen, Prabowo 56,03 Persen, Ganjar 9,1 Persen
- Quick Count KedaiKOPI 70 Persen Suara Masuk: Anies: 23,29 Persen, Prabowo 59,15 persen, Ganjar 17,57 Persen
"Bentrokan cepat kami redam dan Alhamdulillah tidak sampai meluas. Personel Brimob dibantu TNI sama-sama meredakan suasana," ujarnya saat dikonfirmasi Kamis (28/11).
Uji menjelaskan kronologi bentrokan berawal saat beredarnya hasil Quick Count atau hitung cepat Pilkada Jeneponto. Saat itulah dua paslon yakni nomor 02 dan 03 sama-sama mengklaim berhasil meraih suara terbanyak.
"Masing-masing massa pendukung paslon sama-sama merayakan kemenangan. Ada yang pawai sehingga dia diadang di Jalan Poros Allu, Kelurahan Benteng, Kecamatan Bangkal," katanya.
Saat bentrok, kedua kubu saling lempar baru. Beruntung tidak ada korban jiwa ataupun luka.
"Kerusakan juga tidak ada. Mereka memang saling lempat, tetapi Alhamdulillah situasi aman," tegasnya.
Uji memastikan bentrokan hanya terjadi di satu titik tanpa meluas ke wilayah lain. Menurutnya, kepolisian juga melakukan penyekatan untuk mencegah massa kembali bertemu.
"Intinya kita melakukan penyekatan antar-pendukung. Kita pisahkan. Tidak ada (bentrokan lain selain di Allu)," pungkasnya.