Kronologi Bocah 5 Tahun di Merak Terlindas Bus saat Meminta Klakson Telolet
Polisi menjelaskan kronologi kejadian maut bocah terlindas bus saat meminta klakson telolet berdasarkan video yang beredar.
Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan Satlantas Polres Cilegon dengan status sopir inisial TB sebagai saksi.
Kronologi Bocah 5 Tahun di Merak Terlindas Bus saat Meminta Klakson Telolet
Polisi mengamankan sopir bus inisial TB yang melindas seorang bocah inisial R berusia 5 tahun ketika berburu klakson telolet di jalan Raya Merak, kota Cilegon, Banten, Minggu (17/3) siang.
- VIDEO: Kronologi Kecelakaan Maut Mobil TvOne Tewaskan 3 Orang di Tol Pemalang Jateng
- VIDEO: Kronologi Kecelakaan Maut Bus Rombongan Siswa SMA Depok di Subang, Tewaskan 11 Orang
- Bocah 5 Tahun Tewas Terlindas Bus saat Berburu Klakson 'Telolet', Salah Siapa?
- Minta Klakson Tolelet, Bocah 5 Tahun Tewas Terlindas Bus di Pelabuhan Merak
“Sudah diamankan pada saat kejadian itu sudah diamankan tidak kabur. Dia (sopir bus) koperatif ada di unit laka,”
kata Kasi Humas Polres Cilegon AKP Sigit Dermawan saat dikonfirmasi, Senin (18/3).
merdeka.com
Kronologi Kecelakaan
Sigit menjelaskan kronologi kejadian maut berdasarkan video yang beredar.
Video itu merekam detik-detik terlindasnya R ketika hendak mengejar bus yang dikendarai TB usai dibunyikan klakson telolet.
“Ya kan di video itu ada jadi anak kecil nyamperin sebelah kiri, nah mobil kan nekuk ya mau belok,” kata dia.
“Jadi anak kecil itu mengetuk-ngetuk pintu ke depan sebelah kiri. Jadi pas mobil belum (belok) dikira si sopir tidak ikut, nah tahunya ikut. Nah kan kehantem sama body depan dulu, baru ke hantam ban kiri belakang,” terang dia.
Akibat hantaman itu, R pun mengalami luka serius sampai nyawanya tidak bisa tertolong meski dibawa ke RS Krakatau Medika Cilegon. Setelah kejadian itu, TB sopir bus diamankan untuk dimintai keterangan.
Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan Satlantas Polres Cilegon dengan status sopir inisial TB sebagai saksi. Polisi tetap membuka peluang mediasi terhadap kasus ini.
“Mudah-mudahan saja, nanti kita lihat perkaranya dulu. Apakah dilanjutkan atau tidak. Nanti setelah penyelidikan, apakah ada itikad baik. Jadi belum tahu nih kita,” imbuhnya.
Sedangkan, Sigit mengimbau atas adanya kasus ini bisa dijadikan pelajaran para orang tua mengawasi anak- anaknya. Terlebih, jangan sampai membiarkan anak-anak mencari konten klakson telolet di pinggir jalan.
“Tapi yang penting juga, buat warga yang punya putra-,putri untuk mengawasi jangan sampai bermain di jalan raya terus minta klakson telolet gitu. Karena sangat berbahaya. Memang di jalan raya itu kan masih banyak, dan kita sudah imbau,” ujarnya.