Kunjungi Wilayah Selatan, Akmal Malik Komitmen Perkuat Posisi Paser Jadi Buffer Zone IKN
Bendungan Telake dan Bendungan Lambakan ini penting dan memang sangat diharapkan warga PPU maupun Paser.
Dengan kehadiran IKN, ini akan mendongkrak aktivitas ekonomi dan pertumbuhan penduduk
Kunjungi Wilayah Selatan, Akmal Malik Komitmen Perkuat Posisi Paser Jadi Buffer Zone IKN
Pemerintah Provinsi Kaltim sangat serius untuk menyiapkan infrastruktur pertanian, salah satunya adalah bendungan untuk mengairi persawahan petani. Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik menunjukan keseriusannya dengan melakukan peninjauan langsung ke lokasi rencana pembangunan Bendungan Telake dan Bendungan Lambakan di Kecamatan Longkali, Kabupaten Paser, Sabtu (18/11).
Peninjauan dilakukan untuk melihat sejauh mana rencana program pembangunan dan akan mengusulkan kembali terkait bendungan tersebut.
Akmal Malik mengatakan Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser merupakan salah satu daerah yang memiliki area yang cukup luas untuk sektor pertanian.
Bahkan dua wilayah ini digadang-gadang dapat menjadi salah satu lumbung pangan dalam menunjang hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Bendungan Telake dan Bendungan Lambakan ini penting dan memang sangat diharapkan warga PPU maupun Paser. apalagi di tengah keterbatasan pasokan air saat musim kemarau," ucapnya.
Sebagai daerah yang akan menjadi buffer zone (daerah penyangga) Ibu Kota Nusantara (IKN), Akmal Malik sangat menyadari kehadiran bendungan ini sangat diharapkan agar kebutuhan irigasi terpenuhi dengan baik. Sehingga petani tidak hanya berharap tadah hujan untuk memenuhi kebutuhan air di areal persawahan mereka.
"Ini adalah dua proyek strategis yang tertunda. Padahal urgensinya untuk Kaltim, terutama Penajam Paser Utara dan Paser sangat besar," kata Akmal Malik di sela peninjauan lokasi.
Ditambahkannya, sejak awal pembangunan dua bendungan ini ditujukan untuk penyediaan air bagi sekitar 21 ribu hektare lahan persawahan di dua kabupaten wilayah selatan Kaltim itu.
Selain itu, bendungan ini juga dimaksudkan untuk pengendalian banjir di dua kabupaten tersebut. Setelah penetapan Kaltim sebagai lokasi IKN.
"Dengan kehadiran IKN, ini akan mendongkrak aktivitas ekonomi dan pertumbuhan penduduk. Kaltim harus membangun sentra-sentra pertaniannya agar tercapai swasembada pangan," ungkapnya.
Akmal mengakui hal ini tidak mudah karena pasti akan banyak hambatannya. Tapi ia yakin dengan kolaborasi pusat dan daerah, rencana ini bisa diwujudkan segera.
"IKN pasti butuh suplai pangan yang kuat. Itulah tugas kita sebagai buffer zone IKN. Buffer zone harus hadir menyuplai kebutuhan pangan IKN," ujar Akmal Malik.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Bupati Paser Fahmi Fadli, Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kaltim M Syirajudin, Kepala DPTPH Kaltim Siti Farisyah Yana dan Kepala Biro Adbang Setdaprov Kaltim H Irhamsyah.