Kutai Kartanegara Bakal Bangun Smart City, Nilai Investasi Capai USD 200 Miliar
Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edy Damansyah menerima Investor dari UN World Global Village Limited yang menawarkan kerja sama membangun smart city di Kawasan Kutai Kartanegara di Kantor Bupati Kukar, Kalimantan Timur, Senin (25/2).
Pemkab Kutai Kartanegara akan segera membangun smart city di wilayahnya. Setidaknya, nilai investasi yang ditawarkan dalam proyek tersebut mencapai USD 200 miliar.
Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edy Damansyah menerima Investor dari UN World Global Village Limited yang menawarkan kerja sama membangun smart city di Kawasan Kutai Kartanegara di Kantor Bupati Kukar, Kalimantan Timur, Senin (25/2).
-
Dimana Kota Singaraja memulai program Smart City? Langkah pertama Kota Singaraja menuju smart city tersebut ditandai dengan pembukaan secara simbolis yang bertempat di Banyualit Spa & Resort Lovina oleh Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana.
-
Siapa yang terlibat dalam penyusunan masterplan smart city di Kota Singaraja? Penyusunan masterplan smart city tersebut secara gotong-royong digarap oleh Tim Pelaksana Smart City yang terdiri dari perwakilan seluruh perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Buleleng.
-
Siapa yang meminta Microsoft membangun smart city di Ibu Kota Nusantara? “Bisa dibangun di Bali atau di Ibu Kota Nusantara (IKN). IKN ini penting, terutama Pak Presiden meminta Microsoft bangun smart city di sana,” ungkap Budi saat konferensi pers di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Selasa (30/4).
-
Mengapa NEC dan Telkom ingin membangun Smart City di IKN? Kedua perusahaan sepakat untuk menjalin kerja sama dalam mengembangkan Smart City di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kota-kota lain di Indonesia untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan layak huni bagi masyarakat dengan mengadopsi teknologi digital dalam system operasional kota.
-
Bagaimana NEC akan berkontribusi dalam pengembangan Smart City di IKN? NEC akan menggunakan keahlian globalnya dalam sistem operasi smart city untuk berkolaborasi dengan Telkom Indonesia dalam mengembangkan arsitektur kota pintar dan rekomendasi peta jalan untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kota-kota lain di Indonesia.
-
Apa yang diraih oleh Kota Tarakan dalam hal digitalisasi? Upaya digitalisasi di Kota Tarakan kembali meraih pengakuan. Kali ini, Tarakan dinobatkan sebagai Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) kota terbaik bersama dengan Kota Tebing Tinggi, Bogor, Makassar, dan Jayapura.
President UN World Global Lu Jin Ping memilih Kukar untuk proyek pertamanya di Indonesia, karena perusahaannya sedang mengembangkan investasinya di Kawasan Asia.
"Kukar saya kira memiliki potensi untuk dibangun smart city yang berwawasan IT (Ilmu Teknologi) yang tidak merusak alam. Jika di Kukar sudah dibangun, saya berharap bisa dibangun smart city lainnya di Kalimantan ini," kata Lu di depan Bupati, kepala dinas dan para asisten, disampaikan dalam siaran pers.
Lu menjelaskan, di kota mandiri itu akan dibangun berbagai fasilitas mulai dari rumah sakit, sekolah, kampus, pabrik, jalan, perumahan, hingga dermaga pelabuhan untuk arus transportasi laut.
"Oleh karena itu kami berharap kota mandiri itu dibangun di kawasan pesisir karena ilmuwan kami akan membangun listrik dari energi air laut," kata Lu.
Untuk pengembangan kota Mandiri ini, lanjut Lu, dibutuhkan lahan antara 300 hingga 500 hektare. Pembangunan itu akan melibatkan masyarakat setempat dan para ilmuwan dari luar negeri yang akan membagikan ilmunya kepada masyarakat.
"Kami akan menginvestasikan dana USD 200 miliar untuk kota Mandiri di Kukar ini. Biaya tersebut di luar biaya pembebasan lahan yang juga menjadi tanggung jawab kami," ujarnya.
Lu menjelaskan, UN World Global Village Limited adalah perusahaan multi international, yang berkantor pusat di Hong Kong. Selama ini mereka sudah membangun smart city di Amerika, Eropa dan beberapa negara Asia.
"Di Malaysia sedang dibangun smart city di Kawasan Long Palai senilai USD 500 miliar," ujarnya.
Menanggapi rencana tersebut, Bupati Kutai Kartanegara Edy Damansyah menyambut baik semua pihak yang ingin membuka kerja sama di Kukar.
Menurut dia, Selama ini banyak pihak dari perusahaan baik itu, PMA (Penanaman Modal Asing) maupun PMN (Penanaman Modal Nasional) yang sudah berinvestasi di Kukar. Baik itu sector migas, batu bara, perkebunan kelapa sawit, karet dan kehutanan.
Edy menjelaskan, masih ada beberapa potensi di Kukar yang menjadi unggulan, antar alain di sector perikanan, kemaritiman, yang belum dikelola dengan baik. Dan belum ada pihak-pihak yang serius yang mau berinvestasi dibidang-bidang tersebut.
"Selama ini kami sering menerima kunjung dari Tiongkok, mengatasnamakan BUMN China, setelah presentasi tidak ada follow up-nya. Kami berharap yang ini bisa mewujudkan investasinya. Karena pada dasarnya kami terbuka setiap investasi di Kukar," kata Edy.
Menurut dia, Kukar termasuk dalam 100 kabupaten di Indonesia yang ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk membangun smart city. Kukar sedang berusaha mewujudkan sistem pemerintahan yang berbasis IT atau pelayanan masyarakat dengan IT.
"Namun kami berharap setiap PMA yang ingin berinvestasi di Kukar mengikuti prosedur dan aturan yang ada di Indonesia. Pemerintah daerah memiliki keterbatasan kewenangan sehingga PMA juga harus mengurus persyaratannya di BKPM Pusat," kata dia.
Baca juga:
Tiga kota di Indonesia jadi target program smart city dalam KTT ASEAN
Menengok teknologi baru perangi hacker di kota pintar
2018, PLN Disjaya rogoh Rp 80 M pindahkan kabel di tiang listrik ke dalam tanah
Banyuasin menjadi 25 besar dalam Smart City
Kemendagri berencana buat payung hukum dan panduan regulasi soal smart city
Djarot sebut Jakarta Smart City Hive jadi pengingat hasil kerja Ahok