Singaraja, Salah Satu 50 Kota Terpilih Menjalani Program Smart City Bersama Kominfo
Kabupaten Buleleng dipertimbangkan karena potensi dan kemampuan pemerintah daerahnya yang dinilai layak untuk mengembangkan Kota Singaraja menjadi smart city.
Masterplan sudah dimulai.
Singaraja, Salah Satu 50 Kota Terpilih Menjalani Program Smart City Bersama Kominfo
Tidak kalah dengan kecanggihan kota-kota besar di Indonesia, Kota Singaraja dalam waktu dekat akan segera menjadi kota pintar atau smart city. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng telah resmi memulai penyusunan masterplan smart city mulai Kamis.
-
Dimana lokasi Kota Singaraja? Benar saja, ibu kota Kabupaten Buleleng yang terletak di ujung utara Pulau Dewata ini merupakan kota kedua terbesar di Bali setelah Denpasar, dengan luas wilayah 27,98 kilometer persegi.
-
Siapa yang berkolaborasi membangun Smart City IKN? NEC Indonesia telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Telkom Indonesia sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang berkomitmen kuat untuk mempercepat digitalisasi di tanah air.
-
Kenapa IKN dibangun sebagai Smart City? Kedua perusahaan sepakat untuk menjalin kerja sama dalam mengembangkan Smart City di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kota-kota lain di Indonesia untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan layak huni bagi masyarakat dengan mengadopsi teknologi digital dalam system operasional kota.
-
Dimana program Smart Green Asean Cities (SGAC) diadakan? Atas keberhasilan tersebut tidak heran jika Kabupaten Banyumas dipilih menjadi tuan rumah dari program Smart Green Asean Cities (SGAC).
-
Di mana program Digitalisasi Kelurahan diluncurkan? Di antaranya dengan meluncurkan program Digitalisasi Kelurahan di Kantor Kecamatan Banyuwangi, Jumat (18/8).
-
Apa tujuan Banyuwangi meluncurkan program Digitalisasi Kelurahan? Peluncuran tersebut, menurut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, sebagai upaya mewujudkan peningkatan layanan publik dan penguatan data.
Langkah pertama Kota Singaraja menuju smart city tersebut ditandai dengan pembukaan secara simbolis yang bertempat di Banyualit Spa & Resort Lovina oleh Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana.
Penyusunan masterplan smart city tersebut secara gotong-royong digarap oleh Tim Pelaksana Smart City yang terdiri dari perwakilan seluruh perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Buleleng. Sementara pengawasan dilakukan oleh PJ Lihadnyana bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, kalangan akademisi, korporasi, dan tokoh adat/masyarakat yang tergabung dalam anggota Dewan Smart City. Para pelaku UMKM juga tidak luput dari andil dalam kegiatan tersebut. Guna memberikan pengetahuan yang cukup dalam penyusunan masterplan smart city, para pihak yang terlibat diberikan bimbingan teknis sebanyak 4 tahap oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI). Tenaga ahli yang kompeten di bidangnya pun dilibatkan.
PJ Lihadnyana optimis dengan menjadi smart city, Kota Singaraja akan memberikan banyak peningkatan taraf hidup masyarakat utamanya di bidang digitalisasi. Hal tersebut diwujudkan melalui penyediaan jaringan internet seluler 3G/4G hampir di seluruh desa/kelurahan. Selain itu, akses WiFi gratis ke masyarakat juga akan disediakan di seluruh kantor pemerintahan, kantor desa adat, balai banjar, puskesmas, daerah wisata, dan fasilitas umum lainnya. Upaya tersebut secara sinergi dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bali melalui program Bali Smart Island dan Pemkab Buleleng melalui jaringan internet antar perangkat daerah.
Tidak hanya itu, fasilitas digital seperti Buleleng Command Center dan Taman Pendidikan Digital juga akan segera dibangun pada tahun ini, didukung dengan aplikasi sistem informasi yang mendukung smart city yang memenuhi unsur smart governance, smart society, smart living, smart environment, dan smart economy. "Dengan smart city ini, berbagai macam digitalisasi yang kami miliki selama ini dan berbagai potensi yang ada di Kabupaten Buleleng, ke depannya bisa menjadi satu wadah besar yang memudahkan kita dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kemudahan pelayanan publik," tutupnya.
Dari pihak Kementerian Kominfo RI, Tenaga Ahli Smart City, Dyah Mutiarin menyampaikan Kota Singaraja merupakan salah satu dari 50 kota/kabupaten di Indonesia yang terpilih untuk menjalani program penyusunan masterplan smart city bersama Kementerian Kominfo RI. Kabupaten Buleleng dipertimbangkan karena potensi dan kemampuan pemerintah daerahnya yang dinilai layak untuk mengembangkan Kota Singaraja menjadi smart city. Pihaknya akan senantiasa berkoordinasi dan bersinergi kepada Pemkab Buleleng sehingga penyusunan masterplan smart city yang dilakukan akan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Singaraja. Dirinya pun mengapresiasi Pemkab Buleleng atas sejumlah insiasi yang telah dilakukan dalam mewujudkan smart city.
"Untuk perencanaan smart city, kita akan memperhatikan prioritas daerah sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah, Pemkab Buleleng sebenarnya sudah memiliki inisiasi-inisiasi menuju smart city,"
ujar Tenaga Ahli Smart City, Dyah Mutiarin.