La Ode Ida sebut KPK diskriminatif dalam kasus Luthfi dan Anas
KPK langsung menangkap Luthfi, sementara Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng masih bebas berkeliaran.
Wakil Ketua DPD, La Ode Ida menilai, KPK berlaku diskriminatif terhadap tersangka korupsi. Apalagi tersangka yang berkaitan dengan partai penguasa.
La Ode mengatakan, perlakuan diskriminatif KPK sangat terlihat dalam kasus yang menimpa elite PKS. KPK, kata dia, terlihat mempermalukan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.
"Khususnya terhadap politisi PKS, terkesan sangat mempermalukan pelakunya, mulai dari tertangkapnya M Luthfi Hasan Ishaaq dan Ahmad Fathanah hingga kelanjutannya," jelas La Ode saat dihubungi, Jumat (10/5).
Caleg dari PAN ini menjelaskan, dalam kasus Luthfi, KPK langsung bertindak tanpa kompromi menangkap dan menahan keduanya. Sementara mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan mantan Menpora Andi Mallarangeng masih bisa bernafas lega bebas berkeliaran.
"Sementara politisi lainnya seperti Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng, masih bebas berkeliaran," tegas dia.
Bukan hanya itu, tambah dia, harta dan perilaku politisi PKS yang korup dikejar dan dipublikasikan hingga sampai pada keluarga yang tidak tahu menahu masalahnya. "Sementara politisi lainnya malah cenderung disanjung atau ditokohkan," katanya.
La Ode mengaku sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Sebab, hal itu dapat merusak generasi penerus bangsa. "Kecenderungan ini sungguh memprihatinkan," tandasnya.