Labora Sitorus ada di rumahnya, kenapa jaksa belum eksekusi?
Mantan polisi dengan kekayaan Rp 1,5 T ini 'menghilang' dari Lapas Sorong. Petugas tahu dia ada di rumahnya sendiri.
Kepala Kejaksaan Tinggi Papua dan Papua Barat, Herman da Silva didampingi Harli Siregar, Asisten Tipidum Kejati Papua mengadakan konfrensi pers, Jumat, (6/2) di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan. Mereka khusus membahas kasus 'menghilangnya' mantan Ajun Inspektur Satu Labora Sitorus, terpidana kasus pencucian uang serta penimbunan bahan bakar minyak dan kayu dari Lapas Sorong.
Setelah mengadakan pertemuan dengan Jaksa Agung HM Prasetyo, Herman da Silva mengemukakan hasil pertemuan di depan awak media.
"Saya tadi siang ketemu Jaksa Agung untuk melaporkan upaya penanganan kasus Labora Sitorus ini. Saya bersama Kejaksaan Negeri sorong melakukan tugas kami selaku eksekutor berkaitan dengan kasus Labora Sitorus," kata Herman da silva.
Sitorus 'menghilang' dari lapas Sorong, Papua Barat beberapa bulan yang lalu. Kuat dugaan, mantan polisi dengan rekening Rp 1,5 triliun ini menjadikan alasan berobat untuk keluar masuk tahanan.
"Saya sudah laporkan ke Kejagung tentang langkah yang saya ambil selama ini dan beliau tegas memerintahkan kepada saya untuk segera mengeksekusi."
Tentang keberadaan Sitorus yang selama ini menjadi teka-teki, Herman da Silva mengemukakan jika Sitorus ada di rumahnya sekarang di Papua. Namun Kejagung tak mau buru-buru melancarkan rencana eksekusi itu, Herman da Silva mengaku akan mengadakan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait.
"Langkah yang sudah kami tempuh selama ini sudah berkoordinasi dengan pihak Polda Papua Barat, kemudian saya juga ke Sorong minggu lalu, untuk memberikan dorongan kepada Kejari Sorong dan sudah melakukan pertemuan-pertemuan dengan Kapolresta Sorong Kota dan jajarannya untuk merancang bersama kegiatan eksekusi."
Sitorus kerap kali menyuruh anak buahnya untuk menghadang pihak Kajari Sorong yang didampingi aparat keamanan. Kajari Sorong akan melakukan langkah persuasif untuk menyeret Labora kembali ke tahanan.
"Sementara ini kami masih mengambil langkah-langkah persuasif. Kami melalui beberapa mediator di sana mencoba untuk memberi pencerahan kepada Labora Sitorus agar eksekusi berjalan damai," kata Herman da Silva.