Laboratorium Test Virus Corona di Aceh Beroperasi Hari Ini
Usai diresmikan oleh Plt Gubernur Aceh, petugas di laboratorium itu langsung memeriksa dua sampel swab yang sudah diterima.
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah meresmikan penggunaan laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) milik Kementerian Kesehatan di Lambaro, Aceh Besar, Kamis (16/4). Mulai sekarang pemeriksaan swab pasien diduga terinfeksi Covid-19 tidak perlu lagi dikirim ke Jakarta.
Meskipun laboratorium PCR sudah difungsikan, namun cairan kimia reagen masih cukup terbatas. SekarAng laboratorium itu hanya terdapat 80 reagen dan hanya diperuntukkan untuk jumlah yang sama sampel pemeriksaan yang terinfeksi corona.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Nova mengaku, PCR itu sudah disertifikasi oleh Kementerian Kesehatan RI. Tim penilai telah memutuskan laboratorium itu sudah layak untuk menguji sampel swab Covid-19 di Tanah Rencong.
Usai diresmikan oleh Plt Gubernur Aceh, petugas di laboratorium itu langsung memeriksa dua sampel swab yang sudah diterima. Artinya hanya tersisa 78 reagen sekarang di laboratorium PCR yang berada di Lambaro, Aceh Besar tersebut.
Nova meyebut keberadaab laboratorium ini akan mempersingkat waktu pengujian sampel swab. Sebab, selama ini sampel harus dikirim ke Balitbangkes di Jakarta dan membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan hasilnya.
"Lab ini sudah layak digunakan, bahannya yang agak lama, Reagen. Tapi dengan hari ini sudah launching dan dua sudah dilakukan tes swab dari 80 reagen yang tersedia,” ujar Nova Iriansyah, Kamis (16/4).
Nova mengaku sekarang pemerintah sedang mencari jaringan distributor reagen, baik yang ada di Jerman maupun di negara yang memproduksi cairan kimia untuk tes virus itu. Sehingga laboratorium PCR satu lagi di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) juga dapat difungsikan.
"Pengadaan reagen melalui jaringan, terus kita lakukan, kita sedang menjejaki ke langsung produsennya di Jerman dan distributornya di Jakarta. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa dapatkan," ujarnya.
Selain mencari reagen, Pemerintah Aceh juga baru mendapatkan sekitar 7.200 alat rapid test dari 30 ribu yang dibutuhkan. Jumlah itu hanya diperuntukkan untuk tenaga medis.
"Belum dapat [30 ribu rapid test]. Kita baru ada 7.200," katanya.
Sementara dua sampel yang diuji coba itu merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Kabupaten Gayo Lues. Nova menyatakan, kedua pasien itu saat ini dirawat di Rumah Sakit Cut Meutia Aceh Utara.
"Ada dua sampel dari Gayo Lues, kita belum tahu, mudah-mudahan hari ini juga bisa keluar hasilanya atau besok," kata Nova.
Dia menjelaskan, Balitbangkes Aceh memiliki sebanyak 80 reagen untuk tes swab. Cairan itu dipesan dari Jerman melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Hanif menambahkan, hasil swab di Balitbangkes Siron diperkirakan akan keluar dalam satu sampai dua hari.
"Hari ini masuk, besok sudah keluar hasilnya, mudah-mudahan tidak ada yang positif," pungkasnya.
(mdk/ray)