Lagi nongkrong, 3 ABG diserang geng motor hingga jari putus
Peristiwa itu terjadi saat para korban sedang nongkrong di Pasar Gubah, kawasan Kambang Iwak, Palembang, Minggu (1/4) pukul 04.00 WIB. Tiba-tiba, datang sepuluhan dan menuduh mereka menganiaya salah satu adik pelaku. Merasa tak melakukan tuduhan itu, para korban membantah. Lantas, korban diserang.
Lagi nongkrong, tiga anak baru gede (ABG) diserang sekelompok orang diduga anggota geng motor. Peristiwa itu membuat mereka mengalami luka bacok di kepala, luka tusuk dan jari tangan putus.
Ketiga korban adalah M Farhan (15), M Hafiz (16), dan Habi (14), semuanya warga Jalan Talang Kerangga, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang. Korban Habi masih dirawat di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang. Dia juga harus kehilangan sepeda motornya karena dibawa kabur kawanan pelaku.
-
Bagaimana awal mula terbentuknya geng motor di Indonesia? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama.
-
Kenapa detailing motor penting? Detailing motor berfungsi untuk membersihkan kotoran dan kerak yang sulit dibersihkan pada motor. Hal ini dilakukan agar motor lebih awet dan meminimalisir terjadinya karat maupun korosi.
-
Kapan Pegi Setiawan menerima hadiah sepeda motor? Pegi menerima langsung sepeda motor yang diberikan pada Minggu (14/7).
-
Kapan pencurian motor itu terjadi? Peristiwa itu sebenarnya telah terjadi pada 16 Oktober 2020.Namun pelaku JM baru tertangkap di rumahnya setelah tiga tahun hidup di kebun untuk menghindari polisi.
-
Bagaimana Wuling Motors membangun citra positif di Indonesia? Selain itu, Wuling juga terlibat secara aktif dalam kegiatan sosial dan budaya, sehingga berhasil menciptakan citra yang positif di kalangan masyarakat Indonesia.
-
Di mana Wuling Motors mendirikan pabrik pertamanya di Indonesia? Pada tahun 2015, Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia dengan mendirikan pabrik di Greenland International Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.
Peristiwa itu terjadi saat para korban sedang nongkrong di Pasar Gubah, kawasan Kambang Iwak, Palembang, Minggu (1/4) pukul 04.00 WIB. Tiba-tiba, datang sepuluhan dan menuduh mereka menganiaya salah satu adik pelaku.
Merasa tak melakukan tuduhan itu, para korban membantah. Lantas, korban diserang para pelaku menggunakan parang dan pisau. Luka yang dialami korban Habi lebih parah dari dua rekannya, seperti bacokan di kepala, luka tusuk di punggung, memar di wajah, dan jari tangan kanan putus.
Korban Farhan mengaku tidak kenal dengan para pelaku. Hanya saja, dia masih mengingat ciri-ciri mereka, seperti berkepala botak, mengenakan baju seragam, dan semuanya menggunakan sepeda motor jenis Yamaha MX.
"Kami dituduh menganiaya adik mereka, padahal kami tidak tahu sama sekali. Habis itu mereka menyerang kami, motor teman saya dibawa lari," ungkap Farhan saat melapor ke SPKT Polresta Palembang, Selasa (3/4).
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara, mengungkapkan, laporan ini langsung tindak lanjuti untuk mengungkap para pelaku. Sementara dugaan keterlibatan geng motor, dia belum menduga-duga.
"Yang pastinya langsung lidik, korban akan kita mintai keterangan untuk memudahkan penyelidikan," jelas Yon Edi.
Baca juga:
Berkelahi dengan pencuri, satpam sekolah di Bekasi kena golok sendiri
Penganiaya santri di Samarinda ditangkap, ternyata teman korban
Tak diberi uang, dua pemuda mabuk bogem pria hingga alami luka-luka
Kejiwaan pelaku tak terganggu, polisi lanjutkan proses hukum kasus balita Calista
Kesal ditegur telat datang kerja, pemuda ini tikam dada bosnya
Suami bunuh diri usai aniaya istri lantaran cemburu lihat isi chat
Gara-gara setoran, kelompok pemuda keroyok ketua RT di Sungai Kapih