Lahan Gambut di OKI Terbakar, 3 Hari Api Belum Juga Padam
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di wilayah konsesi sebuah perusahaan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Api belum juga padam sejak muncul tiga hari lalu.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di wilayah konsesi sebuah perusahaan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Api belum juga padam sejak muncul tiga hari lalu.
Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan, dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera Ferdian Krisnanto mengungkapkan, karhutla berada di lahan gambut yang pernah terbakar hebat pada 2015.
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Apa yang mendorong munculnya perkebunan rakyat di sekitar perkebunan kelapa sawit besar di Sumatra? Sehingga kehadiran perkebunan besar ini mendorong munculnya perkebunan rakyat di sekitarnya.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kenapa pondok perambah hutan dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
"Terbakar sejak tanggal 21/9, lokasi gambut, dalam konsesi," ungkap Ferdian, Kamis (23/9).
Satgas darat dari Manggala Agni, BPBD, dan perusahaan, dibantu tim udara sedang berupaya memadamkan api. Penyekatan dilakukan agar api tidak semakin meluas, terutama di gambut yang dalam.
"Kita berupaya supaya api tidak membakar masuk ke dalam gambut yang dalam. Saat ini masih terbakar di permukaan," ujarnya.
"Tim pemadam masih terus berupaya baik dari darat maupun udara. Kendala siang tadi angin kencang dan berubah-ubah arah, bahan bakaran banyak menumpuk, kondisi sumber air masih ada, hujan ringan sebentar membuat asap semakin pekat," sambung dia.
Sementara itu, luas lahan yang terbakar belum dapat dipastikan. "Luasan masih perlu konfirmasi dari perusahaan," kata Ferdian.
Melihat kondisi saat ini, hujan deras dan dalam waktu yang lama menjadi harapan agar api benar-benar padam dan potensi menyala tidak ada lagi.
Dia menambahkan, karhutla di OKI berpotensi menimbulkan kabut asap di wilayah Palembang. Angin saat ini mengarah ke kota itu. "Kalau ini (karhutla) belum tuntas, bisa jadi ada potensi asap mengarah ke Palembang," pungkasnya.
Baca juga:
Terancam Kebakaran Hutan, Pohon Terbesar Dunia Dibungkus Selimut Tahan Api
Sidang Umum PBB, Jokowi Sebut Kebakaran Hutan di Indonesia Turun 82 Persen pada 2020
BPBD Sumatera Selatan Lakukan Pemadaman Titik Api di 7 Kabupaten
Sumur Minyak Ilegal Meledak di Batanghari, Anggota Kepolisian Diduga Terlibat
Kebakaran Hutan Mulai Mengakibatkan Kabut Asap di Palembang
Menteri LHK Akan Bawa Aplikasi ASAP Polri Sebagai Contoh di Konferensi Tingkat Dunia