Lahir di depan penyidik, bayi Wira diaqiqah di masjid Polsek
Ibu bayi diperiksa penyidik karena sang suami dilaporkan membawa kabur motor bosnya.
Lahir di depan penyidik saat sang ibu dimintai keterangan, kini bayi perempuan berhidung lancip itu diaqiqah di Mapolsek Panakkukang. Syukuran aqiqah dilakukan di Masjid Wira Pinandita.
Terlihat ada tenda kecil dan deretan beberapa kursi dilengkapi meja. Tidak lupa, meja panjang memenuhi bagian depan deretan kursi tamu. Di atasnya sudah tersedia menu aqiqah dari daging kambing. Juga terlihat sebuah kelapa muda yang dipangkas bagian atas serta gunting, untuk dijadikan tempat menyimpang rambut sang bayi usai digunting.
Setelah pembacaan doa oleh ustaz, secara bergantian para undangan menggunting rambut bayi mungil yang ada dalam dekapan ibunya, Sungguwati (32). Acara aqiqah yang sederhana namum hikmat ini ditutup dengan bersantap bersama.
Bayi diberi nama Wira Pinandita, sesuai nama putri sulung sang Kapolsek sekaligus nama mesjid di Mapolsek itu. Sementara di sudut lain, sang ibu Sungguwati duduk malu-malu menikmati menu acara aqiqah putrinya.
Sungguwati adalah warga asli Kabupaten Jeneponto, Sulsel. Dibawa ke Makassar oleh suaminya, Asran (sebelumnya ditulis Nanda) yang sehari-harinya bekerja sebagai mandor bangunan dan tinggal di gubuk para tukang bersama suaminya yang sementara mengerjakan satu proyek bangunan di Jalan Toddopuli VII, Makassar.
Saat kandungannya hamil tua, tiba-tiba suaminya menghilang. Tidak berapa lama kemudian suaminya dilaporkan ke Mapolsek Panakkukang kasus penggelapan. Suaminya dilaporkan telah membawa lari sepeda motor pemilik rumah.
Saat Sungguwati berada di Mapolsek Panakkukang, Rabu, (23/12) lalu untuk memberikan keterangan, tiba-tiba dia melahirkan anak keduanya itu di depan penyidik.
"Baru dua pertanyaannya pak polisi, saya sudah melahirkan," tutur ibu muda yang hanya sempat mengenyam pendidikan hingga kelas VI SD.mengulang cerita saat melahirkan dulu.