Lambang negara ikut terbakar saat massa menyerang Mapolsek Tabir
Usai dirusak dan dibakar massa, Mapolsek Tabir tak bisa dipakai lagi.
Pembakaran Mapolsek Tabur, Merangi, Jambi oleh massa yang tak terima penambang emas ilegal ditangkap, menyebabkan lambang negara yang berada di Mapolsek ikut terbakar. Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani menegaskan pihaknya berkomitmen mengusut tuntas insiden penyerangan tersebut.
"Komitmen kita hukum harus ditegakkan, hukum tidak pandang bulu nanti kita proses. Sebab faktanya ada lambang negara yang dirusak dan dibakar," kata Yazid di sela meninjau Mapolsek usai dibakar warga Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin kemarin. Dikutip dari Antara.
Namun Kapolda tidak menyebut lambang negara apa yang dirusak dan dibakar tersebut. Dia hanya mengatakan pihaknya akan melakukan upaya penegakan hukum secara profesional.
"Semua lagi proses, sudah ada yang kita periksa. Nanti kalau sudah jelas kita kasih tahu media," katanya.
Usai dibakar warga, Sabtu (27/8) malam, kondisi Mapolsek sudah tidak layak lagi. Namun Kapolda memastikan pelayanan kepada masyarakat seperti pembuatan SKCK tetap bisa dilakukan dan pelayanan tetap berjalan.
Sementara itu, Gubernur Jambi Zumi Zola yang juga meninjau kondisi Mapolsek tersebut menyayangkan terjadinya insiden itu dan meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi.
"Ini ada hubungannya dengan tambang emas ilegal, dan masyarakat terprovokasi bahwa yang ditangkap pihak kepolisian adalah seorang ibu-ibu. Dan itu isu tidak benar," kata Zola.
Zola mengatakan pelaku penambang emas ilegal yang ditangkap itu lengkap dengan barang buktinya. Beraktivitas menggunakan dompeng dan bahan kimia merkuri yang berdampak fatal bagi lingkungan.