Lanjutkan program Ahok, Djarot ingin ada kafe didirikan di Trotoar
Lanjutnya jika pelebaran trotoar sudah selesai, Pemprov akan menyiapkan kursi-kursi agar warga bisa duduk santai. Kedeoannya, Djarot menginginkan agar anak muda memanfaatkan trotoar untuk membuka kafe.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat terus memenuhi hak-hak pejalan kaki dengan melakukan pelebaran trotoar. Saat ini pelebaran trotoar terus dikerjakan mulai dari jalan-jalan protokol, mulai Sudirman-Thamrin sampai dengan masjid Istiqlal, pelebaran trotor juga dilakukan sepanjang RS Cipto Mangunkusumo dan di sekitar Tanah Abang.
"Supaya warga masyarakat tahu betul bahwa fungsi trotoar untuk pejalan kaki," ujar Djarot di Balai Kota, Selasa (5/9).
Lanjutnya jika pelebaran trotoar sudah selesai, Pemprov akan menyiapkan kursi-kursi agar warga bisa duduk santai. Kedeoannya, Djarot menginginkan agar anak muda memanfaatkan trotoar untuk membuka kafe.
"Malam minggu misalnya jam 8 malem itu bisa untuk hang out anak-anak muda, bisa dibikin semacam tenda-tenda kafe kecil gitu tapi langsung dibongkar dan bersih itu yang kita sosialisasikan terus," ungkapnya.
Kemudian Mantan wali kota Blitar ini juga berharap perilaku masyarakat berubah, mulai tertib lalu lintas dan buang sampah. Ini dikemukakan karena Djarot masih melihat warganya membung sampah sembarang.
Contohnya banyak warga yang menghabiskan malamnya dengan berkumpul di sekitar Bundaran HI dan juga menghabiskan malam di taman Monas. Sayangnya, banyak dari mereka yang membawa makanan dan minuman lalu dibuang sembarang.
"Banyak diantara mereka bawa makanan, boleh nggak? Boleh silakan bersantai bawa makan, tetapi tolong sampahnya itu jangan dibuang di situ. Dia bilang pak nggak ada tempat sampah, deket dia makan loh nggak ada tempat sampah, sampahnya simpan dulu dong kalau ada tempat sampah buang disitu," ungkap Djarot.
Untuk itu dengan penuh harap, Djarot menginginkan warga Jakarta mencintai, menghargai dan merawat fasiltas publik.
"Ini sekali lagi saya minta perhatian kepada saudara-saudara kami yang menggunakan tempat-tempat publik, trotoar, taman kota saling menjaga," pungkasnya.
Sebelumnya, rencana tersebut juga pernah dilontarkan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok. Ketika itu Ahok hendak mencontoh negeri kincir angin dalam penataan trotoar di sepanjang Jalan Sudirman hingga MH Thamrin.
"Model-model semacam ini di Eropa banyak sekali. Hanya kecil begini, terus dikasih meja-meja," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/10/2016) silam.
Ahok menjelaskan, nantinya keberadaan gedung di sepanjang jalan tersebut harus menghilangkan pagar. Kompensasinya, mereka dapat menyewakan lahannya untuk menjadi lokasi kafe.
"Pagar yang dia buka boleh buat dia naruh model-model seperti JakBistro ini. Sehingga, Jakarta bisa 24 jam. Antar pagar itu bisa jualan. Seperti Sarinah sudah taruh martabak di pojok," jelasnya.