Lapindo Brantas ngebor lagi di Sidoarjo, warga tetap menolak
Lokasi itu dijaga ketat polisi dan TNI. Warga setempat mengaku trauma.
Kenangan pahit tentang kedahsyatan semburan lumpur di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, masih lekat dalam ingatan. Namun, kini aktivitas pengeboran kembali dijalankan oleh Lapindo Brantas Inc.
Upaya pengeboran sumur gas Tanggulangin 1 di Desa Kedung Banteng, Kabupaten Sidoarjo, ini diawali dengan Drill Site Preparation (DSP) sejak Rabu lalu. Mereka menguruk dan memadatkan tanah di sekitar titik sumur, dan selanjutnya dilakukan pengeboran sumur gas baru.
Pengeboran sumur gas Tanggulangin 1 ini seharusnya sudah dilaksanakan sejak 2012 lalu. Namun, kegiatan pengeboran tak bisa dilakukan karena ada penolakan dari warga Desa Kedung Banteng dan Banjar Asri.
Warga mengaku trauma dengan peristiwa lumpur panas meluap dari sekitar sumur Banjar Panji 1, di Desa Renokenongo. Akibatnya ribuan rumah, sarana dan prasarana umum, serta sejumlah infrastruktur habis ditenggelamkan lumpur.
"Kami trauma, makanya menolak," kata salah seorang warga setempat, M Kholik, seperti dilansir dari Antara, Jumat (8/1).
Lapindo Brantas beralasan kegiatan pengeboran diperlukan guna memenuhi kebutuhan gas rumah tangga di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. Sebab dalam program pemerintah "City Gas" atau gas untuk rumah tangga, komoditi itu dipasok dari pengeboran sumur Lapindo ini.
Alasan lain pihak Lapindo ngotot segera melakukan pengeboran lantaran produksi gas saat ini mengalami penurunan. Di sisi lain, pemerintah juga melalui SKK Migas mendesak menggenjot produksi guna memenuhi kebutuhan gas di Jawa Timur dan sekitarnya.
Buat mengamankan lokasi, ratusan aparat Kepolisian dan TNI diturunkan mengawal pengeboran sumur gas Tanggulangin 1. Kepala Bagian Operasional Polres Sidoarjo, Komisaris Polisi Edy S, menyatakan akan menjaga proses pengeboran dengan alasan demi kepentingan negara.
"Sedikitnya ada 500 personel Polres Sidoarjo dan Polda Jatim, dibantu sejumlah anggota TNI mengamankan pelaksanaan pengeboran sumur gas milik Lapindo ini," kata Edy.
Edy mengatakan, ratusan aparat keamanan disebar mulai dari Jalan Raya Tanggulangin hingga di sekitar lokasi pengeboran.
"Kami tak mau pesimistis untuk mengamankan kepentingan negara seperti sekarang ini," ucap Edy.