LaporCovid-19 Minta Pemerintah Cari Solusi RS Penuh di Jabodetabek
Perlu dicatat, lanjut Irma, LaporCovid-19 memiliki komitmen untuk melindungi semua data-data pelapor atau warga yang selama ini melaporkan baik itu pelanggaran pelayanan kesehatan atau meminta bantuan agar mendapatkan rumah sakit dan intensive care unit (ICU).
Co-Leads LaporCovid-19 Irma Hidayana mendorong pemerintah dan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 agar fokus mencari solusi terkait kapasitas rumah sakit yang sudah penuh di wilayah Jabodetabek.
"Ini sudah berlarut-larut dari Desember 2020 hingga sampai saat ini sudah banyak warga yang ditolak rumah sakit," kata dia saat diskusi daring dengan tema "Lindungi Hak Kesehatan Warga dan Keamanan Pelapor" dilansir Antara, Senin (25/1).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
Hal itu ia lontarkan terkait pernyataan Satgas COVID-19 Depok yang meminta LaporCovid-19 secara transparan membuka data pasien yang ditolak rumah sakit hingga meninggal dalam perjalanan sewaktu mencari rumah sakit.
Perlu dicatat, lanjut Irma, LaporCovid-19 memiliki komitmen untuk melindungi semua data-data pelapor atau warga yang selama ini melaporkan baik itu pelanggaran pelayanan kesehatan atau meminta bantuan agar mendapatkan rumah sakit dan intensive care unit (ICU).
Dia menerangkan laporan tersebut bermula pada 3 Januari 2021 LaporCovid-19 mendapat laporan dari keluarga korban yang saat itu telah selesai melakukan isolasi mandiri.
"Sebelumnya, satu keluarga tersebut dinyatakan positif," kata dia.
Salah seorang anggota keluarga bercerita pada Desember 2020, satu keluarga melakukan tes COVID-19 karena orang tua laki-lakinya mengalami keluhan sesak napas, demam dan sebagainya.
Melihat kondisi itu, keluarga langsung ke salah satu rumah sakit swasta dan melakukan pemeriksaan. Saat mencari kamar, pihak rumah sakit menawarkan, namun dengan uang muka Rp1 juta.
Dengan uang sebesar itu, pihak rumah sakit menjanjikan ketersediaan kamar bagi pasien. Namun, keluarga memutuskan untuk pulang karena kondisi pasien saat itu masih cukup baik.
Seminggu kemudian, kondisi kesehatan pasien memburuk dan keluarga meminta bantuan Satgas lingkungan setempat termasuk melaporkannya ke puskesmas. Pada saat itu, keluarga dan warga sekitar juga menunggu ambulans hingga beberapa jam namun tak kunjung datang.
"Keluarga memutuskan membawa pasien dengan taksi daring sambil berkeliling dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya namun di tengah perjalanan pasien meninggal dunia," ujarnya.
Berangkat dari kasus tersebutlah, Satgas Depok meminta LaporCovid-19 untuk transparan mengenai data pasien. Namun, Irma menolak karena menyangkut komitmen melindungi identitas pasien atau pelapor.
Menurut dia, saat ini yang perlu diselesaikan bukan perkara data pasien tersebut melainkan sistem rumah sakit yang sudah mulai kolaps.
"Banyak orang mencari perawatan di rumah sakit, tetapi situasi rumah sakit di Jabodetabek yang sudah full sehingga tidak bisa menampung lagi," ujarnya.
Baca juga:
Aktivitas Penghuni Panti Asuhan di Depok Saat Isolasi Mandiri
Tukang Cuci Alas Kaki, Bekerja dalam Sunyi di Tengah Pandemi
Jokowi Ajak PGI Bantu Menyukseskan Program Vaksinasi Covid-19
Viral Video Pria Buang Telur ke Sawah, Sedih Banyak Bencana Mending Disumbangkan
Tayang di New York, Ini Pesan yang Disampaikan Maruli Tampubolon di Karya Terbarunya