Laporcovid Soroti Dominasi Peran Militer dalam Penanganan Pandemi yang Tidak Efektif
Relawan dari Laporcovid, Firdaus Ferdiansyah mengatakan, peran militer dalam penanganan Covid-19 terlalu mendominasi, namun tidak cukup efektif dalam membantu menekan angka penularan. Laporcovid mencatat, dalam kurun Juli 2020 hingga April 2021 terdapat 1.096 laporan pelanggaran protokol kesehatan.
Relawan dari Laporcovid, Firdaus Ferdiansyah mengatakan, peran militer dalam penanganan Covid-19 terlalu mendominasi, namun tidak cukup efektif dalam membantu menekan angka penularan. Laporcovid mencatat, dalam kurun Juli 2020 hingga April 2021 terdapat 1.096 laporan pelanggaran protokol kesehatan.
Pelanggaran ini, kata Firdaus, mencerminkan dominasi militer tidak cukup ampuh meningkatkan kepatuhan dan kedisiplinan warga menerapkan protokol kesehatan.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana Polri meningkatkan kepercayaan publik? Sebelumya Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho mengatakan, bahwa kepercayaan publik terhadap Polri meningkat karena transformasi Polri melalui program Presisi (prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan) yang digagas oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
"Selama Juli 2020 hingga April 2021 Laporcovid menerima setidaknya 1.096 laporan ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan meskipun ada pengerahan militer," kata Firdaus, dalam webinar yang dikutip melalui channel YouTube Laporcovid, Rabu (18/8).
Belum lagi bentuk-bentuk sanksi yang diberikan oleh militer sangat kontradiktif dari tujuan diberikannya sanksi yaitu meningkatkan penerapan protokol kesehatan.
Di beberapa tempat, imbuh Firdaus, TNI-Polri kerap memberikan sanksi jalan sembari jongkok bagi pelanggar protokol kesehatan, tanpa mengenakan masker dan jaga jarak fisik.
Hal lain dampak dominasi militer adalah pemerataan vaksinasi. Firdaus mengatakan, Laporcovid mendapati temuan dan menerima laporan dari berbagai instansi kesehatan di daerah-daerah bahwa stok vaksin mereka habis.
Sementara, di daerah yang sama, sentra-sentra vaksinasi milik TNI-Polri justru melaksanakan kegiatan vaksin di tengah keterbatasan stok vaksin.
"Banyak laporan Puskesmas atau faskes kehabisan stok vaksin tetapi ternyata vaksinasinya diselenggarakan pada sentra-sentra milik TNI-Polri," ujarnya.
Baca juga:
Wapres: Vaksinasi Serta Pemulihan Ekonomi Bagian dari Memenuhi Konstitusional
Judi Sabung Ayam di Buleleng Digerebek Polisi, Penyelenggara Positif Covid-19
Ingatkan Pentingnya Vaksin dan Masker, Warga di Jember Buat Replika Virus Corona
Pemkab Garut Izinkan RSUD dr Slamet Kembali Layani Pasien Umum
Batas Waktu Makan di Warteg Kini 30 Menit
Tetua Adat Baduy Ajak Warganya Vaksinasi Covid-19