Letjen Moeldoko dinilai intelek dan bisa dialog
Sekarang bukan zamannya perang otot. Perang urat syaraf menuntut seseorang memiliki kemampuan pikir yang tajam.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk Letjen TNI Moeldoko sebagai kepala staf TNI Angkatan darat. Moeldoko menggantikan Jenderal Pramono Edhie Wibowo yang akan pensiun. Di kalangan DPR, Moeldoko dikenal sebagai tentara yang punya intelektualitas. Hal itu dianggap penting untuk memimpin TNI AD di era masa kini.
"Letjen TNI Moeldoko seorang tentara intelektual yang diharapkan dapat menjadi pimpinan Angkatan Darat dan mampu berkomunikasi dengan baik kepada prajuritnya," kata Anggota Komisi I DPR Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati.
Nuning sapaan Susaningtyas, juga berharap Letjen TNI Moeldoko mampu memajukan AD sehingga terlatih dan profesional. TNI harus siap menghadapi tantangan modern seperti halnya kemungkinan perang asimetrik.
"Kasad yang baru harus piawai menjadikan prajurit memiliki kearifan lokal dan kemahiran komunikasi antar budaya. Karena sekarang bukan zamannya perang otot. Perang urat syaraf menuntut seseorang memiliki kemampuan pikir yang tajam," ujar Nuning.
kasad juga dituntut mampu melakukan pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkan kesejahteraan prajurit. Selain itu hubungan antar institusi juga harus dibenahi.
"Kemampuan pokok minimum (Minimum Essential Force/MEF) bukan hanya alutsista saja yang dikembangkan, tapi juga kesejahteraan dan kemampuan serta pendidikan SDM," tutur politisi Partai Hanura ini.
Anggota Komisi I dari PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo berpendapat serupa. Menurut Tjahjo pengalaman sebagai Gubernur Lemhanas membuktikan intelektualitas Moeldoko.
"Dari berbagai sisi pengalaman dan penugasan, posisi tersebut tepat diberikan kepada Letjen TNI Moeldoko. Pengalaman operasi di berbagai daerah dan teritorialnya cukup berjenjang dan ditambah pengalaman sebagai Wakil Gubernur Lemhanas," kata Tjahjo.
Di sisi lain, Tjahjo menilai Letjen TNI Moeldoko adalah orang yang bisa diajak bicara dan berdiskusi dengan siapa pun.
Tjahjo mengemukakan hal itu terkait dengan pelantikan Letnan Jenderal TNI Moeldoko sebagai kasad oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhyono di Istana Negara yang dijadwalkan pada hari ini.
"Saya optimistis Letjen TNI Moeldoko mampu mengemban amanat ini meneruskan Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo membenahi jajaran matra TNI Angkatan Darat untuk lebih profesional dalam upaya mempertahankan kedaulatan teritorial NKRI kita," katanya.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat dari rakyat untuk rakyat Indonesia, menurut Tjahjo, harus terus diimplementasikan demi membela kepentingan bangsa dan negara.
"Saya yakin Letjen TNI Moeldoko mampu," katanya optimistis.