Lily Wahid tegaskan tak ada agenda lengserkan Presiden Jokowi
Dia amat menyesalkan sikap polisi yang asal main tangkap tanpa ada pemanggilan untuk dimintai keterangan terlebih dahulu. "Kan waktu kita preskon itu ada pernyataan kita, nama saya dan Gede Siriana termasuk ada di situ kita tanda tangan juga. Iya enggak ditangkep, kan gak pakai dipanggil. Langsung ditangkap," ujarnya
Mantan Anggota DPR Lily Wahid mempertanyakan sikap polisi yang langsung main tangkap terhadap Rachmawati Soekarnoputri dan beberapa orang lainnya. Lily yang merupakan adik dari almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini menegaskan, tidak ada upaya makar yang dilakukan oleh Rachmawati cs terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Kita semua sama dari gerakan selamatkan NKRI itu sama. Kita menuntut untuk kembali MPR menyelenggarakan Sidang Istimewa, dengan agenda tungal kembali ke UUD '45. Bukan agenda lengserkan Presiden enggak ada lah," kata Lily saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Sabtu (3/12).
Lily menjelaskan, sebelum penangkapan, dirinya ikut dalam diskusi dengan Rachmawati cs. Dia dan Gede Sirina (pengamat dari Universitas Bung Karno) ikut hadir dalam pertemuan tersebut. Tetapi hanya berdua yang tidak ditangkap, lainnya langsung dicokok polisi dan dibawa untuk dimintai keterangan.
"Ya kita berdua ini yang enggak ditangkep," ujarnya.
Bekas Politikus PKB ini mengaku tak mengetahui secara pasti mengapa hanya dia dan Gede yang tidak ditangkap. Padahal keduanya turut dalam pertemuan dengan Rachmawati cs dan juga turut membubuhkan tanda tangan untuk diserahkan ke DPR.
Lily kembali menegaskan, tidak ada agenda melengserkan pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dia amat menyesalkan sikap polisi yang asal main tangkap tanpa ada pemanggilan untuk dimintai keterangan terlebih dahulu.
"Kan waktu kita preskon itu ada pernyataan kita, nama saya dan Gede Siriana termasuk ada di situ kita tanda tangan juga. Iya enggak ditangkep, kan enggak pakai dipanggil. Langsung ditangkap," tandasnya.
Seperti diketahui, polisi mengamankan 10 orang dari sejumlah tempat pada Kamis malam hingga Jumat pagi. Kesepuluh orang itu di antaranya, aktivis, mantan jenderal TNI hingga musisi Ahmad Dhani.
Kesepuluh orang itu sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pasal yang dikenakan berbeda-beda, ada yang terkait penghinaan terhadap penguasa, pemufakatan jahat dan makar dan terkait UU ITE.
Baca juga:
Kasak kusuk isu makar yang menjerat aktivis dan pensiunan jenderal
DPR akan minta penjelasan Kapolri soal penangkapan Ahmad Dhani dkk
Liput Ahmad Dhani dkk, wartawan sempat diintimidasi anggota Brimob
Hingga malam ini, Yusril masih mendampingi Dhani dkk di Mako Brimob
Cak Imin minta semua pihak hormati proses hukum Ahmad Dhani dkk
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang dilakukan Atta Halilintar saat Presiden Jokowi tiba di lokasi acara? Setelah sampai di lokasi acara akad nikah, Atta Halilintar segera berjalan ke depan untuk menjemput Presiden Jokowi.
-
Siapa saja yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Sejumlah petinggi PT Vale Indonesia Tbk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/8) pagi. Petinggi PT Vale yang datang ke Istana di antaranya Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy, Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani, dan Chief Sustainable and Corp Affair Vale Base Metal Emily Olson.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Bagaimana Presiden Jokowi diajak berfoto bersama? Jokowi bersama Menhan, Panglima TNI, dan tiga kepala staf kemudian kompak berfoto bersama menggunakan jaket bomber berwarna biru tua.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).