Line pastikan tidak ada lagi stiker LGBT
"Kami sosialisasi kepada mereka karena ada budaya di Indonesia yang tidak bisa menerima stiker ini," ujar Teddy.
Over the top content (OTT) Line memastikan tidak ada lagi propaganda content atau stiker Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Hal ini ditegaskan perwakilan tim lokal Teddy Arifianto saat rapat dengan panel dan Kemenkominfo.
"Beberapa hari setelah muncul laporan terkait hal yang tidak diterima masyarakat dari Line, sebetulnya stiker-stiker itu sudah ditarik. Dalam waktu dua jam kami langsung menurunkan content itu. Ke depan sudah enggak ada lagi hal-hal ini," kata Teddy di kantor Kemenkominfo, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (17/2).
Teddy mengaku langsung berkoordinasi dengan pihak kreator Line sebelum menghentikan tampilan stiker LGBT. Selain itu, tim lokal juga mendapat persetujuan dari tim global yang berada di luar negeri.
"Kami sosialisasi kepada mereka karena ada budaya di Indonesia yang tidak bisa menerima stiker ini," lanjut Teddy.
Dituturkannya, secara universal pihak Line memang menerbitkan stiker LGBT lantaran media sosial ini bukan hanya diakses oleh warga Indonesia melainkan diakses seluruh warga dunia. Namun karena setiap pemilik perusahaan harus mengikuti tata aturan maupun budaya Indonesia, Line tidak keberatan dengan penghentian stiker LGBT.
"Kami baru di Indonesia. Tim di global juga akan diperketat lagi karena di indonesia ada budaya dan aturan yang harus dipatuhi," ujarnya.
Sebelumnya, netizen digegerkan dengan adanya stiker LGBT. Masyarakat yang merasa masa depan generasi bakal terancam langsung melaporkan kepada pemerintah. Menkominfo yang bertanggungjawab terhadap akses internet langsung membentuk panel yang diteruskan dengan teguran kepada pihak Line.