Lion Air berulah lagi, penumpang tak dapat kursi & disemprot pramugari
"Nomor kursi cuma ampe 34. Itu sebelah 34 toilet. Masa saya disuruh duduk di toilet," keluhnya kepada Lion Air.
Maskapai Lion Air kembali mendapat komplein dari pelanggannya. Bukan keterlambatan penerbangan alias delay yang kerap terjadi, kini salah satu penumpang atas nama Satwika Ika tidak mendapat kursi seperti tertera di tiket yang ia miliki.
Keluhan tersebut ia ungkap melalui akun media sosial Facebook miliknya. Sudah jatuh tertimpa tangga. Sudah tak dapat kursi, Ika malah disemprot pramugari maskapai milik Politisi PKB Rusdi Kirana tersebut.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Dari mana Lion Air membuka penerbangan langsung ke Arab Saudi? Lion Air membuka penerbangan perdana dari Solo ke Arab Saudi mulai 9 September 2023.
-
Kapan Lion Air mulai membuka penerbangan langsung ke Arab Saudi? Lion Air membuka penerbangan perdana dari Solo ke Arab Saudi mulai 9 September 2023.
Saat dihubungi merdeka.com, Satwika membenarkan insiden tersebut menimpa dirinya pada tanggal 16 September lalu.
"Iya benar keluhan itu. Kejadian minggu lalu 16 September," ujar Satwika, Senin (24/9).
Ia membeberkan nomor kursi yang tersedia hanya sampai 34. Sedangkan, dirinya mendapatkan kursi nomor 35 dimana ruangan setelah nomor 34 adalah toilet.
"Nomor kursi cuma ampe 34. Itu sebelah 34 toilet. Masa saya disuruh duduk di toilet," keluhnya.
Berikut keluhan Satwika yang ia unggah di Facebook seperti dikutip merdeka.com:
Surat Terbuka untuk Manajemen Lion Air
Dear Manajemen Lion Air,
Tahukah Anda? Minggu lalu, 16 September 2018, saya mengalami kejadian aneh saat terbang menggunakan maskapai Anda.
Bukan, bukan soal delay berjam-jam. Kalau itu sudah menjadi rahasia umum dan tak bisa dibilang aneh lagi. Kali ini saya mengalami naik pesawat, tapi nomor kursinya tidak ada! Nah lhoooo!!
Jadi gini ceritanya. Hari itu saya naik Lion Air dari Palembang ke Jakarta, dengan jadwal penerbangan pagi. Malam harinya saya sudah check in online dan dapat kursi nomor 35F.
Besokannya, ketika saya naik ke pesawat, ternyata kursinya cuma sampai nomor 34. Sekali lagi, cuma sampai nomor 34. Sedangkan nomor kursi saya 35. Terus, saya duduk di mana dong? Lesehan deket toilet?
Kesialan saya bertambah karena saya bertemu dua pramugari yang kurang mengerti sopan santun.
Saya tanya baik-baik apakah saya berada di pesawat yang benar sesuai dengan tiket. Pramugari bilang, benar.
"Kok nomor kursinya cuma sampai 34 Mbak. Saya dapat nomor 35," saya lanjut bertanya
"Standby saja dulu. Nanti dijamin pasti dapat kursi," jawab si pramugari sambil ngeloyor pergi tanpa menjelaskan apa yang terjadi
"Maksudnya standby gimana nih Mbak," kata saya setengah kencang
"Standby saja di belakang dulu," jawabnya sambil tetap memunggungi saya
Saya ikuti instruksinya. Saya mundur ke belakang dekat toilet dan berdiri di sana tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kebetulan, di sebelah saya berdiri seorang pramugari lain. Saya sempat melirik papan nama, kalau tidak salah namanya Sherryl.
"Mbak, kok bisa ya kursinya cuma sampai 34 sedangkan saya nomor 35?" tanya saya saking penasaran
"Di web check in itu konfigurasinya untuk pesawat besar. Sedangkan ini kita pakai pesawat kecil," kata si pramugari tanpa senyum, apalagi bilang maaf.
"Terus saya duduk di mana Mbak," tanya saya lagi
"Duduk di kursi kosong aja dulu," kata pramugari itu
Lagi-lagi saya mengikuti arahan pramugari. Saya duduk di kursi kosong nomor 34 dekat jendela. Belum sampai lima menit nempelin bokong, eh yang punya kursi datang. Pramugari yang tadi nyuruh saya duduk, berbalik mengusir saya. Saya tetap ikuti karena bagaimanapun itu memang bukan kursi saya.
"Terus saya gimana nih Mbak," kata saya setelah terusir dari kursi kosong
"Duduk aja dulu di kursi kosong yang lain," jawab si pramugari sekenanya
"Kalau saya duduk di kursi lain, terus yang punya kursi datang lagi, saya harus berdiri lagi dong? Mau sampai berapa kali saya diri-duduk-diri-duduk?" kata saya dengan kesabaran yang mulai habis.
Di luar dugaan. Si Mbak Pramugari yang diduga bernama Sherryl nyolot dan jawab dengan nada tinggi
"Iya, duduk aja dulu. Nanti juga pasti dapat kursi. Ini kan pakainya pesawat kecil. Mbak check in dengan konfigurasi pesawat besar," kata dia dengan ekspresi kesal dan nada tinggi
"Ya itu bukan kesalahan saya Mbak. Lagian mana ada naik pesawat nggak dapat kursi. Kayak naik angkot aja," saya balas dengan nada tinggi juga. Orang-orang mulai menoleh ke arah kami
"Iya, duduk aja dulu. Nanti juga dapat kursi," jawab dia dengan muka super nyolot
"Saya nggak mau duduk kalau belum jelas. Dan saya nggak mau dikasih kursi sisa asal-asalan ya. Saya mau dapat kursi di dekat jendela sesuai saat check in," kata saya
"Ya udah," jawab si pramugari sambil melengos
Akhirnya saya dan si pramugari sama-sama berdiri di ruangan paling belakang. Saya menyaksikan satu per satu penumpang yang punya nomor resmi, duduk di tempatnya masing-masing. Sementara saya tetap berdiri menunggu.
Si pramugari Sherryl tidak mau lagi bicara dengan saya. Dengan nada kesal, dia menyuruh temannya untuk memanggil staff ground dan mengurus saya.
Tidak lama, datang seorang petugas laki-laki berbaju putih dan memakai rompi. Dia bilang hal saya sama: "duduk saja di bangku yang kosong"
"Bangku kosong itu yang mana maksudnya? Tunjukkin dong ke saya. Jangan saya disuruh nyari-nyari sendiri. Emangnya Kopaja apa? jawab saya kesal
Saya jalan mengikuti petugas. Kemudian petugas memberi saya kursi (saya tidak perhatikan lagi nomer berapa) di dekat jendela. Oke, akhirnya saya duduk juga di kursi sisa. Untung ada, kalau full gimana ya?
Drama belum berakhir. Ada pasangan suami istri bawa anak yang senasib dengan saya. Setelah sempat berdebat, akhirnya petugas mengarahkan suami istri itu ke bagian depan. Saya tidak tahu lagi kelanjutannya. Sudah lelah jiwa.
Kepada jajaran manajemen Lion Air yang terhormat, tahukah Anda? Sampai saya turun tidak ada satu pun ucapan maaf dari kru Anda. Bahkan ketika turun, saya melewati dua pramugari dan mereka sedang asyik ngobrol bisik-bisik gitu.
Tentu sebagai penumpang saya merasa jengkel setengah mati dengan kejadian ini. Saya merasa dibohongi dan direpotkan dengan kesalahan internal Anda. Dan, sebagai orang awam, bolehkah saya bertanya? Apakah manifest penumpang sesepele itu untuk maskapai Anda? Apakah dengan memberi kursi sisa lalu persoalan selesai? Apakah dua pramugari Anda tidak dididik bagaimana cara memperlakukan penumpang dengan baik?
Salam,
satwika
Baca juga:
Lion Air periksa pilot dan kru pesawat soal Neno Warisman gunakan mikrofon
Pilot Lion Air trauma gara-gara salah dituduh netizen soal Neno Warisman
Pilot Lion Air polisikan netizen penyebar hoaks izinkan Neno Warisman pakai mikrofon
Hoaks Pilot Lion Air Pribadi Alisudarso izinkan Neno Warisman pakai mikrofon
Neno Warisman pakai mikrofon pesawat, awak kabin dan pilot Lion Air terancam sanksi
Mahyudin minta polisi usut aksi Neno Warisman rebut microphone pesawat