LIPI pastikan prediksi soal gempa besar di Pulau Jawa hoaks
Kabar tersebut dipastikan hoaks lantaran saat ini belum ada teknologi yang mampu mendeteksi kapan terjadinya gempa bumi.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memastikan kabar yang beredar tentang Pulau Jawa akan diguncang gempa berskala besar adalah hoaks. Kabar berantai di media sosial dengan mengatasnamakan LIPI itu, menyebutkan bahwa Jakarta dan Bandung akan diguncang gempa karena pergeseran lempeng bumi bagian selatan Indonesia.
"Di media ini potensi gempa itu dipelintir menjadi yang akan terjadi dalam waktu dekat itu yang salah. Kalau potensi ada tapi tidak tahu kapan tepatnya," ujar Peneliti Geologi Kegempaan LIPI Danny Hilman Natawidaja di Gedung LIPI Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).
-
Kapan sebuah kalimat fakta dianggap benar? Fakta adalah pernyataan yang kebenarannya dapat dibuktikan dan tidak tergantung pada keyakinan individu.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran terhadap berita hoaks tersebut? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran melalui fitur Google Image. Menemukan bahwa thumbnail video Youtube merupakan foto dari berita Antaranews.com berjudul “Polisi bebaskan perawat DN tersangka gunting jari bayi di Palembang” yang diunggah pada 13 Februari 2023.
-
Apa yang dimaksud dengan fakta? Fakta adalah informasi objektif atau bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Fakta adalah sesuatu yang dapat diamati, diukur, dibuktikan, dan diverifikasi oleh berbagai pihak yang dapat melihat fenomena yang sama.
-
Bagaimana cara tim Cek Fakta merdeka.com memeriksa kebenaran klaim video tersebut? Penelusuran tim Cek Fakta merdeka.com mengarah pada artikel dari turnbackhoax.id berjudul "[SALAH] PRESIDEN JOKOWI DAN KAPOLRI COPOT POLDA JABAR AKIBAT BATALKAN SIDANG PEGI" yang diunggah pada Kamis, (27/6).
-
Bagaimana cara mengetahui bahwa berita tersebut tidak benar? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang “tak terelakkan” antara keduanya.
Menurut dia, kabar tersebut dipastikan hoaks lantaran saat ini belum ada teknologi yang mampu mendeteksi kapan terjadinya gempa bumi. Danny mengatakan kabar semacam ini sudah sering sejak terjadinya gempa di Lombok beberapa waktu lalu.
"Itu (Jawa akan gempa) adalah hoaks sebenarnya. Kita sudah lakukan klarifikasi pesan berantai bukan hanya terkait Palu saja tapi sejak Lombok," tegasnya.
Peneliti Geofisika Kelautan LIPI, Nugroho Dwi Hananto juga mengatakan jika waktu gempa tidak dapat diprediksi. Sumber pengetahuan saat ini dimiliki manusia belum sampai pada ranah tersebut.
"Apa yang kita tahu sekarang masih sebesar ujung kuku, sisanya masih rahasia illahi. Biar kan lah jadi wacana tapi kita belum menyebutkan bahwa besok jam sekian detik sekian akan jadi gempa," jelas dia.
Reporter: Lisza Egeham
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Malaysia akan kirim bantuan dan tim tanggap bencana ke Palu
Tim SAR kembali evakuasi 46 orang dari Palu & Donggala, 15 ditemukan meninggal
LIPI: Kekuatan gempa di Indonesia Timur lebih besar dibanding Barat
Menko Wiranto: 18 Negara tawarkan bantuan korban gempa Sulteng
Balikpapan jadi daerah penyangga penanganan korban bencana di Sulteng