Longsor Cilebut, Stasiun Bogor rugi Rp 128 juta
Dalam sehari, Stasiun Bogor menjual 35 ribu tiket penumpang.
Tanah longsor di Cilebut yang memutus jalur perjalanan KA membuat Stasiun Bogor mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Hal, itu terjadi karena 98 kereta Commuter Line jurusan Jakarta-Bogor terpaksa dibatalkan.
"Dampaknya, ya kita (stasiun) tidak ada pendapatan, kerugian material karena tidak adanya perjalanan," kata Wakil Kepala Stasiun Besar Bogor Enjang Syarif Budiman seperti dilansir Antara, Kamis (22/11).
Enjang mengungkapkan, pendapatan operasional dalam sehari di Stasiun Bogor mencapai Rp 128 juta dari penjualan 35 ribu tiket penumpang. Kondisi diperparah dengan waktu perbaikan yang diperkirakan akan memakan waktu tiga sampai tujuh hari mendatang.
Sementara, longsor sepanjang 200 meter yang terjadi di antara Stasiun Cilebut dan Bojong Gede membuat empat tiang listrik ikut rubuh. kejadian itu membuat aliran listrik atas kereta tidak dapat mengalir dan membuat KA menuju Stasiun Cilebut dan Bogor tidak bisa beroperasi.
"Perbaikan cukup lama selain membenahi kondisi tanahnya, juga harus mengganti material tiang listrik dan rel yang rubuh," tandasnya.
Sementara, situasi di Stasiun Bogor hari ini sepi dari aktivitas penumpang, hanya terlihat petugas dan polisi yang tengah berjaga-jaga. Beberapa penumpang yang belum mengetahui pembatalan perjalanan masih terlihat berdatangan ke Stasiun Bogor.
Hujan lebat yang terjadi sepanjang Rabu (21/11) membuat tanah di jalur kereta api di kawasan Cilebut, Bogor longsor. Kejadian itu menyebabkan 200 meter rel menggantung dan tidak bisa dilalui oleh kereta.