Luas IKN Nusantara 256 Ribu Hektare, 20% Pembangunan dan 80% Hutan Kota
Suharso membeberkan dari luas 256 ribu hektare itu sekitar 20 persen akan digunakan untuk pembangunan ibu kota negara. Sementara 80 persen lainnya akan dibiarkan menjadi hutan kota.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyebut Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan dibangun di atas tanah seluas 256 ribu hektare. Menurut Suharso, luas tanah tersebut akan dibagi menjadi beberapa kawasan di IKN Nusantara yang berlokasi di Kalimantan.
"Kami menyampaikan luas wilayah yang akan dibangun sekitar 199 ribu hektare sebagai pengembangan, kemudian 56 ribuan hektare sebagai kawasan ibu kota negaranya sendiri, dan 6.700 hektare kawasan inti, total semua adalah 256 ribu hektare," ujar Suharso di Gedung KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (2/2).
-
Siapa yang dijuluki sebagai Ibu Komando? Di bagian komentar, ada yang menyebut Juliana sebagai Ibu Komando.
-
Kapan Palangka Raya ditetapkan menjadi calon Ibu Kota? Gagasan ini sebelumnya dilemparkan oleh Presiden Soekarno pada 1950-an lalu. Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
-
Kenapa Palangka Raya gagal jadi Ibu Kota Indonesia? Adapun terdapat beberapa faktor yang menyebabkan Kota Palangka Raya batal jadi ibu kota Indonesia. Pertama karena sebagian besar tanah di sana merupakan daerah gambut, sehingga kualitasnya akan sangat buruk untuk menunjang pembangunan ibu kota pemerintahan juga kebutuhan air. Kemudian, wilayah tersebut juga jauh dari pelabuhan dan harus memutar ke wilayah Sampit, Kalimantan Tengah dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan dengan jarak masing-masing sekitar 4 jam. Pembangunan di Palangka Raya akan memakan banyak biaya, karena proses perkerasan tanah akan dilakukan berulang-ulang dan memakan waktu yang lama, sehingga pembangunan akan banyak yang tertunda.
-
Siapa yang menginginkan Palangka Raya jadi Ibu Kota? Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
-
Bagaimana Palangka Raya disiapkan menjadi calon Ibu Kota? Di tahun yang sama, Soekarno semakin optimis dan menggencarkan promosi Palangka Raya sebagai calon ibu kota negara. Keyakinan Soekarno sederhana, karena saat itu Pemerintah Republik Indonesia belum pernah membuat kota sendiri secara mandiri. Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka.
-
Bagaimana hubungan Bintang Pratama dengan ibu sambungnya? Dekat dengan Ibu Sambung Tidak hanya itu, Bintang juga sangat dekat dengan ibu sambungnya, Sonya Fatmala. Bahkan wajah mereka memiliki kemiripan meskipun tidak ada hubungan darah.
Suharso membeberkan dari luas 256 ribu hektare itu sekitar 20 persen akan digunakan untuk pembangunan ibu kota negara. Sementara 80 persen lainnya akan dibiarkan menjadi hutan kota.
"Dan 80% akan dibiarkan menjadi hutan, sehingga wilayah NKRI adalah wilayah menjadi forest, kota hutan," kata dia.
Suharso juga menyebut, dengan pembangunan IKN Nusantara ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Timur Indonesia. Menurutnya, selama ini pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagian besar ada di wilayah Jawa.
"Kita juga ingin membuka peluang tingkat yang tinggi di daerah area yang baru itu, sehingga pembangunan ibu kota negara tidak hanya pembangunan itu saja, tetapi termasuk di dalamnya adalah pembangunan Kalimantan secara seluruhnya dan kawasan Timur Indonesia," kata dia.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pemerintah Siapkan Dua PP, Tiga Perpres dan Tiga Permen untuk Pembangunan IKN
DPR Minta Pemerintah Mitigasi Potensi Bencana di Ibu Kota Negara
KPK Pastikan Kawal Pembangunan Ibu Kota Negara
Polisi Klaim Penahanan Edy Mulyadi Sudah Prosedur dan Perundangan
KPK Siap Pindah ke IKN Nusantara
Respons Kuasa Hukum Setelah Kliennya Edy Mulyadi Ditahan Polri