Luthfi terima infak Rp 1 M dari pengusaha ban untuk beli mobil
"Kami berikan uang Rp 1 miliar cash kepada beliau sebagai infak," kata Oke saat bersaksi.
Terdakwa suap impor daging Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), kembali menjalani persidangan lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (18/11). Dalam sidang yang mengagendakan mendengar keterangan para saksi tambahan terkait dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi.
Menurut Oke Setiaji, salah seorang pengusaha jual beli ban yang juga saksi dalam persidangan ini mengungkapkan, dirinya pernah memberikan uang sebesar Rp 1 miliar kepada eks Presiden PKS tersebut.
"Kami berikan uang Rp 1 miliar cash kepada beliau sebagai infak," kata Oke saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (18/11) sore.
Uang tersebut, jelas Oke, diketahui untuk membeli mobil. Sebab, kata Oke, dirinya menghendaki PKS punya mobil mewah. Apalagi, tambahnya, mobil itu digunakan bila ada kunjungan tamu dari luar negeri.
"Agar diberikan kendaraan yang layak ketika terima tamu dari luar negeri," ungkapnya.
Namun, dirinya tidak tahu mobil itu dibeli atas nama siapa. Yang pasti, kata dia, uang yang diberikan tersebut untuk membeli mobil.
Mobil mewah tersebut diketahui adalah VW Caravelle yang dibeli atas nama supir Luthfi, yakni Ali Imron. Namun, dalam persidangan terungkap, mobil sempat coba disembunyikan menjadi aset milik PKS untuk menghindari penyitaan oleh KPK.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, dalam persidangan Luthfi, saksi Agus Trihono mengakui uang pembelian mobil Volkswagen Caravelle berasal dari mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. Dia pun mengakui surat mobil itu sengaja diatasnamakan Ali Imron.
Agus yang merupakan Kepala Bengkel dan Pemeliharaan Mobil di DPP PKS mengatakan, awalnya Luthfi berdiskusi dengannya soal keinginannya membeli sebuah kendaraan yang cocok buat dipakai melayani tamu-tamu DPP PKS. Agus pun menyarankan membeli mobil jenis minivan VW Caravelle karena model dan kapasitas angkutnya dianggap memadai.
Agus lantas mencari mobil itu. Tetapi karena model yang diminta, yakni VW Caravelle rangka panjang (long chassis) warna hitam, stoknya tidak tersedia maka harus menunggu (inden). Setelah tersedia, ternyata mobil yang datang spesifikasinya tidak sesuai pesanan, Agus mengatakan surat pemesanan sudah dibatalkan.